ANAKKU SPESIAL

Cara Berkomunikasi Anak Autistik Nonverbal

Beberapa anak dengan ASD (autism spectrum disorder) masuk dalam kategori nonverbal atau tidak berkomunikasi dengan kata-kata (suara). Cara berkomunikasi anak autistik nonverbal bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Desi Hariana | 20 Mei 2024

Autistik nonverbal sesungguhnya bukan merupakan diagnosis yang diberikan oleh dokter saraf anak ketika melakukan pemeriksaan. Ini hanya merupakan sebuah istilah yang digunakan yang merujuk pada anak-anak ASD yang tidak pernah belajar atau mampu menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Sekitar 25-35% anak autistik masuk ke dalam kategori nonverbal.

Nonverbal bukan berarti tuna wicara

Anak autistik nonverbal bukan berarti ia tak dapat berbicara sama sekali atau tuna wicara. Sering kali anak-anak ini dapat menyebutkan beberapa kata, namun tak dapat menggunakannya dalam pemahaman komunikasi. Misalnya, anak bisa menyebut ‘makan’, atau ‘minum’, ketika ia lapar atau haus, namun ia tak dapat memberikan jawaban ketika ditanya, “Mau makan/minum apa?”.

Beberapa anak autistik nonverbal lainnya bisa menyebutkan kalimat, namun hanya diulang-ulang saja. Bisa juga meniru beberapa kata atau kalimat dari tayangan televisi atau film, namun hanya digunakan untuk menenangkan dirinya, bukan untuk berkomunikasi.

Apraxia wicara atau kelainan saraf yang membuat berbahasa menjadi sangat sulit dilakukan, menjadi salah satu alasan mengapa anak autistik nonverbal. Namun kemudian diketahui bahwa tidak semua anak autistik nonverbal mengalami apraxia. Kondisi nonverbal ini bisa juga terjadi pada anak autistik dengan IQ di bawah 70 yang dianggap tidak mampu secara intelektual.

Cara lain untuk berkomunikasi

Anak autistik nonverbal tentunya akan mengalami kesuiltan untuk dapat hidup di tengah masyarakat. Oleh karena itu, anak-anak autistik nonverbal perlu diajari cara lain untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungannya. Apa saja cara berkomunikasi yang bisa kita ajarkan pada anak autistik nonverbal?

Anak autistik masih bisa berkomunikasi tanpa menggunakan kemampuan bicara mereka. Ada banyak pilihan AAC (augmentative and alternative communication) yang dapat diajarkan pada mereka. AAC ini termasuk juga kemampuan untuk menulis, menggambar, ekspresi wajah, gestur tubuh, menunjuk huruf untuk membentuk kata, menunjuk foto, tulisan, maupun gambar, serta manggunakan alat komunikasi elektronik untuk membantu menyampaikan pesan.

Mereka juga dapat berkomunikasi menggunakan materi dan teknologi yang dikembangkan khusus untuk individu nonverbal, seperti:

1. PECS (picture exchange communication system)

Sistem ini menggunakan gambar-gambar yang memperlihatkan kata-kata atau beberapa kegiatan yang sering muncul. Pengguna dapat menunjuk atau memperlihatkan gambar tersebut kepada orang lain untuk menyampaikan maksudnya.

PECS diciptakan oleh Andy Bond dan Lori Frost, digunakan pertama kali oleh Delaware Autism Program hingga kini dikenal di seluruh dunia.

2. VOCA (voice output communication aids)

Disebut juga sebagai alat untuk menciptakan suara, VOCA adalah alat yang memiliki teknologi untuk menghasilkan suara digital atau artifisial untuk berkomunikasi.

3. TouchChat

Aplikasi pada perangkat tablet yang mirip dengan VOCA. Aplikasi akan menampilkan gambar atau tulisan (mirip PECS) di dalam kotak-kotak yang oleh pengguna akan dipilih membentuk kalimat lengkap. Kalimat ini kemudian akan ‘disuarakan’ oleh aplikasi. Selain TouchChat, masih ada beberapa aplikasi lain yang menggunakan teknologi VOCA.

Semakin cepat kondisi nonverbal pada anak autistik diketahui, semakin leluasa waktu yang dimiliki anak untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi mereka.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan