PSIKOLOGI ANAK

Trik Agar Anak Balita Mau Mengikuti Instruksi

Anak mampu mendengarkan dan mengikuti instruksi adalah bagian dari keterampilan berkomunikasi yang perlu ia kuasai. Berikut adalah trik agar anak balita mampu mengikuti instruksi.

Desi Hariana | 21 Mei 2024

Seiring dengan pertambahan usia, anak mulai mengembangkan kepribadiannya. Ia mulai memiliki preferensi pribadi serta meningkatkan kemampuan otonomi atau kontrol yang akan ia butuhkan untuk bisa mandiri. Orangtua dapat melakukan trik berikut ini agar anak balita mampu mengikuti instruksi tanpa menghambat kemampuan otonominya.

1. Memberikan instruksi yang efektif

Meskipun anak balita umumnya sudah menguasai banyak kosa kata, namun ada hal-hal yang perlu kita sampaikan dengan jelas dan tegas agar mereka tidak mengira-ngira atau berulang-ulang bertanya. Ketika kita ingin anak melakukan sesuatu, sampaikan ‘apa yang harus dilakukan’, bukan ‘apa yang tidak boleh dilakukan’.

Contohnya ketika kita ingin ia membawa alat makan ke bak cuci piring, sebaiknya berikan instruksi, “Bawa piring bekas makan ke bak cuci piring, ya”, dibandingkan dengan, ”Jangan tinggalkan piring bekas makan di meja makan.” Dengan instruksi yang jelas, anak pun tak mudah kebingungan.

Hindari juga memberikan batasan waktu yang tak jelas. Misalnya mengatakan, “Iya, nanti ya.” pada anak. Dalam hal ini, ‘nanti’ yang disampaikan bersifat abstrak dan anak tidak tahu sampai kapan ia harus menunggu. Lebih baik berikan sesuatu sebagai patokan, misalnya, “Setelah tamu kita pulang, Mama baru bantu kamu bikin PR.”

2. Memberikan instruksi yang sederhana dan tidak diulang-ulang

Anak usia balita sudah dapat mengikuti instruksi bertingkat, seperti, “Pergi ke kamar, pakai baju hangat dan bawa kaos kakimu juga.” Bagi beberapa anak, sering kali mereka hanya bisa mengingat bagian awalnya saja. Jadi sebaiknya berikan instruksi yang sederhana, seperti “Bawa baju hangat dan kaos kakimu.”

Mengulang-ulang instruksi juga akan membuat anak tidak melihat mengapa ia harus mengikuti instruksi tersebut. Misalnya, Anda menginstruksikan anak untuk membereskan kamar, dan anak malah asyik bermain. Daripada mengulang instruksi, Anda dapat mengalihkan perhatian anak dari permainannya dan mengajaknya membereskan kamar. Setelah beres, biarkan anak kembali pada permainannya.

Begitu juga apabila Anda bertanya pada anak. Apabila terlalu banyak pertanyaan yang diajukan sebelum ia menjawab yang pertama, anak akan memilih untuk diam atau hanya menjawab sekenanya saja. Oleh karena itu, sampaikan pertanyaan pada anak satu per satu, beri kesempatan ia untuk menyusun dan memberikan jawabannya.

3. Jelaskan pada anak mengapa ia perlu mengikuti instruksi

Anak perlu dijelaskan mengapa instruksi yang diberikan penting untuk diikuti. Ketika anak tidak mengikuti instruksi, umumnya karena mereka menginginkan sesuatu, seperti tidak mau segera tidur karena ingin waktu lebih lama untuk bermain games. Berikan pemahaman pada anak, mengapa mereka perlu tidur tepat waktu dan mengapa bermain games terlalu lama itu tidak baik untuk dirinya.

Anak juga sering kali tidak mendengarkan instruksi orangtua karena menganggap bahwa hal itu bukan masalahnya, melainkan masalah ayah dan ibunya. Anak perlu diberi pemahaman bahwa jika orangtua memberi instruksi seperti menggosok gigi sebelum tidur, mencuci tangan sebelum makan, membereskan kamar setiap pagi, atau tidur tepat waktu, maka itu semua untuk kepentingannya juga. Tidak mengikuti instruksi tersebut, maka ia sendiri yang akan merugi.

Jika anak masih juga tidak mengikuti instruksi meskipun sudah dijelaskan, Anda bisa menggunakan sistem pemberian reinforcement misalnya dibuatkan camilan kesukaan apabila ia mau mengikuti instruksi, atau menerapkan sanksi dengan mengurangi kebebasan anak, seperti pembatasan menonton TV atau bermain games, apabila ia tak menjalankannya.

Jangan lupa untuk memberikan reward dengan memberikan pujian ketika anak mau mengikuti instruksi secara langsung dan tidak mengeluh atau membangkang.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan