PSIKOLOGI ANAK

Ciri-ciri Anak dengan Kecerdasan Tinggi

Anak-anak yang terlahir cerdas memiliki ciri-ciri khas yang membuat mereka sering terlihat beda dari teman-temannya. Simak beberapa ciri anak cerdas berikut ini.

Desi Hariana | 26 Februari 2024

Setiap orangtua pasti menginginkan anak yang cerdas. Namun anak dengan kecerdasan yang tinggi sering kali mengalami perasaan terasing dari lingkungannya.  Kita perlu memahami beberapa ciri anak cerdas sehingga tahu bagaimana cara untuk mendorong dan memotivasinya dengan baik. Berikut adalah ciri-ciri anak cerdas baik dari sisi fisik mapun perilaku yang perlu kita ketahui.

Ciri-ciri fisik pada anak dengan kecerdasan tinggi

Pada ahli menemukan bahwa beberapa ciri fisik dimiliki oleh seorang anak dengan kecerdasan yang tinggi, seperti:

  • Volume otak yang besar. Berdasarkan hasil pencitraan pada otak orang jenius maupun berbakat, ditemukan bahwa mereka memiliki sel abu-abu yang lebih banyak. Sel ini bertanggung jawab untuk memproses informasi yang diterima serta mengarahkan perhatian, ingatan, bahasa, maupun persepsi dan interpretasi kita.
  • Tingginya konektivitas antar bagian otak. Selain memiliki sel abu yang lebih banyak, orang dengan kecerdasan tinggi juga memiliki lebih banyak sel putih yang aktif di otaknya. Sel putih ini bertugas untuk melancarkan komunikasi antar bagian otak. Semakin banyak sel putih, artinya komunikasi yang dilakukan antar bagian pun lebih cepat dan lebih rumit.
  • Peningkatan pada proses sensori dan emosi. Anak dengan kecerdasan tinggi dapat mengalami ‘superstimulability’ di mana mereka sangat sensitif pada apa yang terjadi di lingkungannya, termasuk emosi orang lain. Kadang hal ini baik, kadang dapat membuat anak kewalahan dan kelelahan.

Ciri-ciri perilaku pada anak dengan kecerdasan tinggi

Orangtua maupun guru dapat menemukan beberapa perilaku berikut pada anak dengan kecerdasan tinggi, seperti:

  • Selalu penasaran dan banyak bertanya. Anak memiliki rasa penasaran yang tinggi pada dunia di sekitarnya. Anak akan memberondong Anda dengan berbagai pertanyaan yang mendetail. Meskipun hal ini sering membuat kita kewalahan menanggapinya, namun jangan pernah mematikan rasa ingin tahu anak.
  • Memiliki pendekatan yang berbeda dalam penyelesaian tugas. Anak sering melakukan tugas dengan pendekatan yang lain, orang lain mungkin melihatnya sebagai ‘nyeleneh’. Alih-alih memarahi anak untuk mengikuti cara yang umum, beri ia dukungan untuk mengasah kreativitasnya.
  • Memiliki kosa kata yang canggih. Anak senang menggunakan istilah-istilah yang tidak umum digunakan anak seusianya, ini karena ia juga membaca buku yang lebih tinggi tingkatannya dari apa yang dibaca teman-temannya. Akibatnya, ia merasa lebih nyaman berbincang dengan orang dewasa, namun kita perlu tetap mendorongnya untuk bergaul dengan anak seusianya.
  • Mampu menyampaikan ide-ide orisinal. Anak adalah ‘original thinker’ yang mampu membuat berbagai konsep atau ide baru yang sebelumnya belum pernah terpikirkan orang. Ini karena otaknya bekerja dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dengan kecerdasan umum.
  • Kemampuan koginitif yang tinggi dan keterampilan otodidak. Anak punya kemampuan belajar yang sangat cepat, hanya sekali dua kali diajarkan ia sudah bisa menguasainya. Bahkan kadang ia bisa belajar sendiri (otodidak) beberapa keterampilan sebelum diajarkan, misalnya membaca atau menulis. Mereka cocok jika diberi kurikulum belajar yang padat materi.
  • Sensitif terhadap lingkungan. Sejak usia belia, anak sudah sangat sensitif terhadap lingkungannya. Itu sebabnya anak-anak yang memiliki kecerdasan tinggi membutuhkan rangsangan yang cukup tinggi dari lingkungannya untuk meningkatkan kemampuan mereka.
  • Perasaan yang kuat. Selain sensitif terhadap orang lain, anak juga punya pendapat yang kuat akan berbagai hal. Sayangnya, kadang mereka kesulitan dalam mengatasi berbagai perasaan tersebut, sehingga menjadi emosional. Tak heran apabila anak cerdas umumnya bersifat introver dan sering merasa terasing. Jika memungkinkan, orangtua dapat memasukkan anak ke lingkungan yang sesuai dengan kemampuan intelektualnya.

Meskipun sering tidak sejalan dengan orang-orang di sekitarnya, namun potensi anak-anak yang cerdas ini sangat besar, dan perlu diberi ruang dan arahan untuk dapat terus berkembang ke arah yang positif.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan