KESEHATAN ANAK

COVID-19 dan Risiko pada Anak

Banyak pertanyaan berseliweran tentang penyakit Virus Corona terbaru atau COVID-19 dan risiko pada anak. Benarkah anak lebih kuat atau tahan terhadap virus ini?

Desi Hariana | 17 Maret 2020

Secara garis besar, COVID-19 adalah self-limiting disease, atau penyakit yang seharusnya sembuh dengan sendirinya. Namun, bagi mereka dengan sistem imunitas yang rendah atau memang sudah memiliki penyakit yang cukup berat sebelumnya, jika terinfeksi oleh virus ini efeknya akan sangat berbahaya, bahkan mematikan.

Anak memiliki risiko lebih rendah

Kita ketahui bahwa anak dan lansia (orang lanjut usia) memiliki imunitas lebih rendah dibandingkan orang dewasa atau dewasa muda. Namun khusus untuk penyebaran COVID-19, ditemukan bahwa anak-anak memiliki risiko infeksi (dan kemungkinan penyakit memburuk) lebih rendah dibandingkan orang dewasa, terutama lansia (orang lanjut usia). Bukan berarti anak-anak tak dapat sakit karena tertular virus ini, namun kemungkinannya memang cukup rendah. 

Penyebab reaksi COVID-19 dan risiko pada anak ini secara pasti memang belum diketahui hingga kini, namun para ahli menemukan beberapa kemungkinannya seperti:

  • Anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga kemungkinan untuk terekspos pada virus SARS-CoV-2 (penyebab COVID-19) lebih sedikit dibandingkan orang dewasa.
  • Memiliki antibodi yang lebih tinggi untuk melawan virus Corona baru ini, atau memiliki respons yang berbeda dalam perkembangan sistem imunitas tubuh mereka.
  • Virus SARS-CoV-2 tidak dapat melekat dengan benar pada sel-sel tubuh anak.

Yang sebaiknya diperhatikan adalah walaupun COVID-19 dan risiko pada anak cukup rendah, bahkan saat anak tak memperlihatkan gejala sakit, namun ia sangat mungkin menjadi pembawa virus dan menularkannya pada dewasa, lansia, atau yang memiliki imunitas rendah. Itu sebabnya anjuran untuk tinggal di rumah dan selalu menjaga kesehatan, sebaiknya diperhatikan oleh kita semua. 

Ketika Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar seluruh keluarga melakukan aktivitas belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah, sebaiknya hal ini diikuti sebaik-baiknya. Ini bukan liburan atau cuti ekstra yang bisa dipergunakan untuk pergi berlibur atau jalan-jalan, ini adalah saat yang menentukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sesegera mungkin! 

Referensi:

  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prepare/children-faq.html
  • https://www.aappublications.org/news/2020/03/16/coronavirus031620

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Kemiri Baik untuk Rambut

Artikel Selanjutnya

Mencegah Infeksi COVID-19

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan