Diet dengan Jus Buah dan Sayur
Oleh: Desi Hariana | 4 Juli 2019
Sebenarnya, minum jus buah dan sayuran tidak lebih baik daripada memakan buah dan sayuran tersebut dalam bentuk aslinya. Namun, bagi Anda yang memang tidak begitu suka makan buah dan sayur, minum jus (juicing) adalah salah satu cara yang dipilih untuk menikmati manfaat buah dan sayur. Inilah penjelasan mengenai diet dengan jus buah dan sayur.
Serat vs nutrisi
Jus buah atau sayur bisa didapat melalui dua cara, yaitu juicing atau blending. Juicing adalah mengambil sari-sari dari buah dan sayuran dengan cara memisahkan serat dengan cairan hasil prosesnya. Biasanya dengan menggunakan juice extractor. Jadi, yang tersisa adalah cairannya saja dan langsung bisa diteguk tanpa harus ada yang ‘dikunyah’.
Sedangkan dengan blending, sayuran atau buah-buahan yang akan diproses biasanya harus dibersihkan dahulu dari bijinya (misalnya sirsak, apel) atau kulitnya (seperti mangga, pepaya) karena hasil blending ini akan diminum semua. Saat melakukan blending harus ditambahkan air sedikit agar prosesnya lebih lancar sampai mendapat hasil berupa cairan kental (smoothies) yang mengandung serat, sangat baik bagi pencernaan.
Para ahli lebih menyarankan blending karena selain mendapatkan nutrisinya, kita juga mendapatkan manfaat seratnya. Namun ada juga yang lebih pro juicing karena tidak membuat orang merasa kekenyangan dan pada dasarnya manusia dapat minum lebih banyak daripada makan. Agar tidak kehilangan serat secara keseluruhan, saat melakukan juicing, pulp atau bagian kasar dari jus jangan dihilangkan semua, masukkan sedikit ke dalam hasil perasan untuk memberikan tambahan serat bagi saluran cerna.
Memberi banyak manfaat
Mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari dipercaya dapat memperkuat daya tahan tubuh terhadap radikal bebas, menurunkan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes,kanker, gangguan kejiwaan, gangguan sindroma metabolik, atau secara garis besarnya… memperpanjang usia.
Namun masih jadi perdebatan apakah mengonsumsi jus buah dan sayur sama baiknya dengan makan buah dan sayur dalam bentuk aslinya. Mayo Clinic merespons bahwa klaim manfaat juicing sebenarnya diambil berdasarkan riset makan buah dan sayuran dalam bentuk aslinya. Diet dengan jus buah dan sayur bisa tak menguntungkan jika dilakukan tanpa berkonsultasi dahulu pada ahli nutrisi. “Kita tetap butuh mengonsumsi dua buah-buahan utuh dan empat sampai lima macam sayuran per hari,” tutur Manuel Villacorta, pendiri Eating Free, sebuah program pengaturan berat badan di Amerika Serikat.
Kuncinya adalah proses pengolahan yang benar
Setelah berkonsultasi pada ahli untuk melakukan diet dengan minum jus sayur dan buah atau juicing, perhatikan juga proses pengolahannya:
- Jus sayuran kadang terasa pahit di lidah. Tambahkan lemon, tomat, wortel, atau nenas untuk menambah rasa manis dan segar pada jus. Tapi ingat, hindari menambahkan gula!
- Sayuran organik lebih baik daripada sayuran yang menggunakan pestisida saat proses penanaman.
- Tak perlu mengupas. Kebanyakan buah menyimpan banyak nutrisi di bagian bawah kulitnya. Dengan sistem juicing, maka Anda tak perlu mengupasnya terlebih dahulu agar nutrisinya tetap bisa didapat.
- Belilah juicer yang tahan lama. Lebih baik memilih dari merek yang terkenal karena umumnya lebih awet karena Anda butuh membuat jus ini setiap hari.
- Kombinasikan bahan untuk jus. Anda dapat berkreasi atau bereksperimen dengan bahan-bahan yang berbeda setiap hari, dan temukan mana yang menjadi favorit Anda.
- Minum jus langsung setelah dibuat untuk menghindari minuman terkontaminasi bakteri.
Selamat mencoba!
Referensi: