Flek Saat Kehamilan
Dr. dr. Med. Damar Prasmusinto, Sp.OG(K) | 10 November 2020
Pada masa-masa kehamilan, rahim seorang perempuan mengalami perubahan atau penebalan lapisan. Penebalan lapisan ini berguna sebagai tempat embrio tumbuh. Apabila dalam kurun waktu tertentu tidak terjadi pembuahan, maka lapisan rahim akan luruh dan keluar menjadi darah haid.
Namun apabila terjadi kehamilan, lapisan rahim ini akan dipertahankan untuk melindungi embrio. Itu sebabnya salah satu tanda kehamilan adalah berhentinya haid. Namun sebaliknya, apabila terjadi flek saat kehamilan, maka berarti terdapat masalah yang serius.
Sebelum atau sesudah 20 minggu
Pendarahan pada kehamilan bisa dikelompokkan berdasarkan kurun waktu, yaitu sebelum 20 minggu dan sesudah 20 minggu. Jumlah pendarahan sangat bervariasi, dapat hanya berupa flek/bercak saja, tetapi bisa juga mengalir deras. Dapat disertai keluhan lain seperti nyeri perut, pusing, bahkan hingga tidak sadarkan diri.
Pendarahan pada kehamilan dini
Pendarahan yang terjadi pada kehamilan dini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada trimester I yang paling sering terjadi adalah abortus atau keguguran.
Abortus
Hampir 80% keguguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Lebih dari setengahnya disebabkan oleh kelainan kromosom. Artinya, gen yang diturunkan oleh orangtua si calon bayi tersebut tidak normal.
Penyebab lainnya adalah kelainan bentuk rahim, infeksi pada ibu, ibu yang merokok, peminum alkohol atau mengidap penyakit seperti diabetes, hipotiroid, kekurangan progesteron dan lainnya.
Kelemahan pada leher rahim sering menyebabkan keguguran berulang. Pada keadaan ini di awal trimester kedua, leher rahim sudah membuka sehingga hasil konsepsi akan keluar. Pembukaan ini seharusnya terjadi pada akhir kehamilan normal 9 bulan.
Hamil di luar kandungan
Kehamilan di luar kandungan ditandai dengan keluarnya flek atau pendarahan. Umumnya terjadi pada trimester pertama. Dapat disertai nyeri perut bagian bawah, jantung berdebar-debar, tekanan darah turun hingga tak sadarkan diri.
Pada kehamilan tipe ini, embrio hasil pembuahan tidak tertanam dalam rahim, melainkan pada tempat selain rongga rahim seperti saluran telur dan indung telur. Tentu saja dalam perkembangannya, tempat ini tidak cocok untuk pertumbuhan embrio sehingga dapat menimbulkan pendarahan di dalam perut. Pendarahan inilah yang menyebakan nyeri pada perut.
Hamil anggur
Pada hamil anggur, tidak terjadi pembentukan embrio melainkan hanya terbentuk gelembung-gelembung menyerupai anggur. Pada kehamilan seperti hamil anggur ditandai dengan pendarahan, rahim lebih besar daripada ukuran normal, mual muntah yang hebat, dan lain-lain.
Pendarahan pada kehamilan lanjut
Pendarahan pada kehamilan lanjut dapat disebabkan oleh tiga hal:
- Plasenta previa
Normalnya plasenta menempel di bagian atas atau tengah rahim. Pada kasus ini ari-ari menempel di rahim bagian bawah dan hal ini dapat menutupi jalan lahir. Saat kehamilan telah cukup bulan, mulut rahim mulai terbuka dan terjadilah pendarahan. Keadaan inilah yang membahayakan janin dan ibunya.
- Solusio plasenta
Solusio Plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat menempelnya. Jadi plasenta sudah menempel pada tempat yang benar, namun karena sesuatu hal terlepas dari tempatnya.
Hal-hal yang dapat menyebabkan plasenta terlepas antara lain penyakit darah tinggi dalam kehamilan atau kecelakaan. Terlepasnya ari-ari membuat terjadi pendarahan yang sangat banyak dalam rahim sementara yang keluar tidak banyak sehingga membuat kondisi ibu memburuk.
- Kelainan darah
Kelainan darah menyebabkan pendarahan dalam kehamilan. Salah satunya ibu menderita kelainan darah, sehingga ia mudah berdarah. Misalkan pada penyakit idiopatik trombositopenia dengan jumlah trombosit yang rendah.
Jika terjadi flek pada kehamilan, segeralah periksakan ke dokter kebidanan Anda agar dapat diperiksa dengan lebih menyeluruh.