Melatih Kemampuan Visual-Spatial Anak
Desi Hariana | 16 Agustus 2023
Mereka yang memiliki pekerjaan berkaitan dengan bidang STEM (science, technology, engineering and mathematics) sangat membutuhkan kemampuan visual-spatial. Ternyata, melatih kemampuan visual-spatial anak bisa dilakukan sejak dini melalui berbagai permainan, yang dapat dilakukan di rumah. Bagaimana caranya?
1. Mendorong anak aktif bereksplorasi
Melakukan ekslporasi fisik secara aktif dapat membantu anak untuk lebih memahami makna ‘ruang’. Bahkan bayi usia 4 bulan pun sudah mampu melakukan ‘mental rotation’ (membayangkan bentuk benda dari berbagai arah).
Berdasarkan sebuah penelitian ditemukan bahwa anak yang diberi keleluasaan untuk mengeksplorasi benda-benda di sekelilingnya, lebih lancar dalam melakukan berbagai aktivitas dengan ‘spatial reasoning’ (yang berhubungan dengan bentuk benda, sudut maupun jarak), misalnya ketika ia belajar bersepeda atau bermain bola.
2. Memberi kesempatan anak berpikir spatial
Kapanpun ada kesempatan, Anda dapat mengasah kemampuan visual-spatial anak dengan memberikannya berbagai pertanyaan spatial, misalnya:
- Mainan mana yang bisa masuk ke dalam tasmu?
- Kalau kita mau ke rumah Nenek, belok kanan atau belok kiri?
- Kalau donat ini dibagi dua, bentuknya seperti apa?
- Gelas Mama ada di atas atau di bawah meja makan, ya?
3. Memperkenalkan mainan konstruksi
Mainan konstruksi adalah mainan yang dapat dibongkar pasang sehingga anak dapat membuat berbagai bentuk seperti yang ada dalam imajinasi mereka. Anak yang diberi permainan konstruksi seperti ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan mental rotation dan cara memproses informasi spatial.
4. Bermain mencari harta karun
Permainan ini mengajarkan anak untuk membaca peta. Tentunya kerumitan peta perlu disesuaikan dengan kemampuan anak. Dengan membaca peta, anak belajar untuk memahami konsep dasar mengenai jarak serta arah mata angin. Permainan ini selalu menarik, apalagi jika harta karun yang mereka cari adalah sesuatu yang mereka sangat sukai, misalnya camilan atau mainan.
5. Melipat kertas (origami)
Berlatih membuat berbagai bentuk dengan melipat kertas juga ternyata dapat melatih kemampuan visual-spatial anak. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa anak-anak yang mampu membayangkan bentuk kertas sebelum melipatnya, memiliki nilai yang lebih baik dalam mata pelajaran biologi, fisika, dan kimia.
Dimulai sejak dini
Para ahli menemukan bahwa pendidikan usia dini memegang peranan penting dalam mempersiapkan anak mempelajarai pelajaran spatial. Ahli saraf telah menemukan bagian spesifik di otak yang bertanggung jawab pada perkembangan kemampuan visual-spatial di masa kanak-kanak. Bahkan kemampuan visual-spatial anak-anak prasekolah dapat menjadi prediksi kemampuan anak dalam pelajaran matematika di sekolah menengah nanti.
Referensi: