ANAKKU SPESIAL

Gangguan Neurodevelopmental

Gangguan perkembangan otak dan saraf atau neurodevelopmental disorders (NDs) tak hanya sebatas autisme atau hiperaktivitas. Mari kenali lebih jauh apa yang disebut gangguan neurodevelopmental ini dan apa penyebabnya.

Desi Hariana | 25 Oktober 2023

NEDBEH (neurodevelopmental disorder with or without anomalies of the brain, eye and heart) merupakan gangguan perkembangan otak dan saraf yang mempengaruhi kerja otak serta mengubah perkembangan saraf, menyebabkan gangguan pada fungsi sosial, kognitif, maupun emosional.

Gangguan ini terjadi di masa perkembangan, sehingga sering kali sudah dapat didiagnosis di masa kanak-kanak, remaja atau dewasa muda. Namun ada juga yang gejalanya tidak begitu jelas, sehingga baru bisa didiagnosis di usia dewasa.

Jenis-jenis gangguan neurodevelopmental

Ada berbagai jenis NDs yang telah diketahui, berikut adalah beberapa jenis yang paling sering ditemukan:

  • ASD (autism spectrum disorder)
  • ADHD (attention-deficit/hyperactive disorder)
  • cerebral palsy
  • gangguan komunikasi
  • gangguan perilaku
  • disabilitas intelektual
  • gangguan belajar
  • gangguan gerak neurodevelopmental.

NDs lebih banyak muncul pada laki-laki dibandingkan perempuan, hal ini diakibatkan perbedaan struktur genetik, biologi, maupun faktor risikonya. Beberapa anak juga dapat didiagnosis memiliki lebih dari satu jenis gangguan neurodevelopmental.

Gejala dan penyebab gangguan neurodevelopmental

Sesungguhnya, gejala yang diperlihatkan anak sangat bergantung pada jenis NDs yang dialaminya. Namun sebagian besar akan mengalami gangguan pada area; memori, bahasa, perilaku, keterampilan motorik, belajar, bicara, sosial, dan emosional.

Gangguan neurodevelopmental disebabkan oleh mutasi gen yang disebut RERE. Gen ini menyediakan instruksi untuk membentuk protein yang sangat diperlukan dapat perkembangan janin di rahim Ibu. Gen ini membantu mengontrol aktivitas beberapa gen lainnya yang juga sangat penting dalam perkembangan otak, mata, telinga bagian dalam, jantung, serta ginjal.

Selain itu, para ahli juga berpendapat bahwa faktor epigenetik (faktor lingkungan dan perlakuan yang dapat mengubah DNA dan kinerja gen) turut berperan. Beberapa faktor lingkungan yang dimaksud antara lain pengalaman tak menyenangkan di awal masa kanak-kanak seperti trauma terhadap kekerasan, pelecehan, kondisi sakit, dapat juga menjadi faktor munculnya ganggguan tertentu, termasuk NDs.

Perawatan bagi anak dengan NDs

Walaupun gangguan ini tidak bisa disembuhkan, namun dapat diatasi dengan melakukan terapi dan pengobatan yang diresepkan oleh dokter. Terapi seperti ABA (applied behavioral analysis), dan CBT (cognitive-behavioral therapy), terapi wicara, dan terapi perkembangan, menunjukkan dampak positif pada anak-anak dengan gangguan neurodevelopmental.

Ada juga perawatan atau terapi rTMS (repetitive transcranial maganetic stimulation) yang merupakan terapi stimulasi, biasanya dipergunakan untuk mengatasi depresi, namun para ahli melihat prospeknya untuk membantu mengatasi atau mengontrol kondisi pada individu dengan NDs.

Selain itu, anak juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisinya setiap hari, melakukan latihan fisik secara reguler, serta menjalani aktivitas yang menyenangkan baginya. Hal ini dapat membantu anak dalam kegiatannya setiap hari.

Dukungan keluarga

Hal yang tak kalah pentingnya adalah dukungan dari keluarga. Penelitian menemukan bahwa keluarga sering kali lebih merasa tertekan atau stres dibandingkan anak. Kesehatan mental orangtua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Oleh karenanya, Anda perlu juga sesekali menikmati aktivitas untuk diri sendiri, bisa bersama pasangan atau bergantian dengan pasangan, untuk menjaga kesehatan mental Anda.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan