Gangguan Saluran Pernapasan pada Anak
Anissa Aryati | 10 Agustus 2020
Anak sehat adalah anak yang aktif. Mereka dapat bergerak leluasa, bermain bersama teman-temannya, bercanda dan bahkan berlarian di taman. Tapi sayangnya, di usia ini juga mereka mudah sakit, karena sistem imunitas mereka belum sempurna.
Contohnya anak dengan gangguan saluran pernapasan. Mereka memiliki batasan dalam melakukan aktivitas seperti berlarian dan berolah raga. Tak hanya itu, proses belajar pun kadang terkendala apabila terjadi gangguan di saluran pernapasan secara tiba-tiba.
Macam gangguan saluran pernapasan pada anak
Gangguan saluran pernapasan ini memang merupakan satu dari sekian penyakit yang sering dialami anak. Sebenarnya ada beberapa macam gangguan di saluran pernapasan anak, dan hampir semuanya memiliki gejala yang mirip pada awalnya, namun memiliki proses penyembuhan yang bervariatif, tergantung jenisnya.
• ISPA
ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, merupakan salah satu gangguan pernapasan yang hampir 95% disebabkan oleh virus, seperti halnya influenza, RSV (respiratory synctycial virus), rhinovirus dan adenovirus. ISPA biasanya menyerang anak-anak yang dititipkan di daycare atau yang sudah memasuki usia sekolah (6-12 tahun). ISPA ditandai dengan gejala seperti; batuk, bersin, pilek, hidung tersumbat, demam, sesak napas, nyeri tenggorokan dan lainnya.
• Rhinitis alergi
Gangguan ini banyak terjadi pada anak dengan riwayat alergi dalam keluarga, biasanya terjadi secara berulang. Rhinitis alergi yang sering muncul dengan diawali dengan bermacam gejala, seperti:
- Hidung mampet, pilek, bersin, gatal dan sakit kepala.
- Napas dari mulut, mendengkur dan suara ‘grok grok’.
- Mata atau hidung terasa gatal sehingga anak sebentar-bentar memegang hidung dan mengucek mata.
- Batuk dan kadang napas terdengar cepat dan berat (sesak).
- Mata merah dan berair
- Gejala biasanya di pagi hari atau menjelang tidur, atau ketika terjadi kontak dengan alergen (penyebab alergi), seperti; debu, udara dingin, atau aroma bau menyengat dan lainnya.
• Asma
Asma merupakan suatu kondisi dimana saluran udara menyempit dan membengkak, serta memproduksi lendir secara berlebihan. Asma biasa diawali dengan beberapa gejala sebagai berikut:
- Batuk, napas berat, sesak dan mengi (bunyi ketika bernapas).
- Dada nyeri atau merasa tertekan.
- Merasa tubuh sangat lelah dan lemah.
- Sering didahului infeksi saluran napas atas.
- Gejala biasanya muncul tengah malam, menjelang pagi, atau sehabis berlarian.
Penanganan gangguan saluran pernapasan
Ganguan saluran pernapasan pada anak, seperti halnya ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), rhinitis alergi maupun asma, penangannya berbeda satu sama lain. ISPA dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Anak dapat diberi pereda nyeri dan demam, seperti parasetamol.
Sementara rhinitis alergi bersifat datang dan pergi. Muncul ketika anak terkontak dengan alergen. Apabila faktor pencetus dihindari, maka gangguan saluran pernapasan pada anak ini dapat berkurang.
Untuk asma, siapkan selalu inhaler asma dan bronkodilator. Apabila keparahannya terus meningkat, maka asma akan membaik dengan pemberian obat asma (inhalasi salbutamol).
Gangguan di saluran pernapasan anak pada dasarnya bisa disembuhkan selama gejalanya bisa dikontrol. Jadi pastikan apabila orangtua melihat tanda-tanda yang mengarah pada gangguan ini, segera lakukan tindakan sesuai dengan yang disarankan dokter untuk mencegah hal yang lebih kronis.
Materi:
Zoom Webinar AnakkuID “Apa Perbedaan Alergi, Flu dan Covid 19?”
Minggu, 20 April 2020
Pembicara:
dr. Endang Citraresmi, Sp.A(K)