DUNIA SEKOLAH

Gaya Belajar Anak

Orang tua perlu memahami gaya belajar anak untuk mendukung mereka dalam proses penyerapan informasi yang diberikan.

Karina Adistiana, M.Psi. | 30 November 2020

Belajar bagi seorang anak adalah proses dalam memaknai pengalaman. Sumber pengalaman bisa diperoleh anak dari beragam cara, seperti membaca, penjelasan dari orang tua, guru, orang lain, maupun melalui pengalaman. Saat mendapat pengalaman baru, anak akan berusaha memaknai informasi tersebut. Begitupun ketika memperoleh informasi baru maka anak berusaha memahami dan menyimpan informasi tersebut ke dalam memorinya.

Proses pengolahan informasi

Pada saat anak berusaha merekam dan menyimpan informasi dalam memori terjadilah perubahan struktur kecil dalam otak. Pada saat yang sama terbentuk jaringan baru diantara neuron-neuron yang terlibat dalam proses tersebut. Pembentukan jaringan neuron baru bisa terlaksana dengan baik karena didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah atensi.

Semakin besar fokus seorang anak terhadap pengalaman maka semakin mudah ia menyerap informasi baru. Atensi sendiri juga dipengaruhi oleh berbagai hal seperti jenis pengalaman, stimulus dan kondisi tubuh anak (apakah anak cukup gizi, istirahat, dan olahraga atau tidak).

Beragam gaya belajar anak

Stimulus menghasilkan respon berbeda pada setiap anak. Respons stimulus ini kemudian diteliti oleh para ahli lebih lanjut hingga ditemukan bermacam gaya belajar anak yang berbeda-beda. Gaya belajar tersebut secara umum meliputi gaya belajar besar yaitu auditori, visual, dan kinestetik.

Si Kuping Tajam

Anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori bisa lebih fokus memperhatikan informasi yang didengarnya. Cirinya, ia suka membaca keras (agar bisa didengarnya), suka menceritakan pengalamannya, memperhatikan suara tertentu misalnya efek suara di film, menikmati musik, cepat memahami instruksi verbal, mudah mengingat nama, serta senang belajar berkelompok.

Anak-anak ini bisa mendapat manfaat bila orangtua memberi informasi secara verbal. Musik dan video juga bisa menjadi alat bantu yang baik. Cobalah berkomunikasi dengan anak menggunakan musik, misalnya ajak anak menyanyi bergantian seperti dalam film-film musikal. Anak dengan gaya belajar ini memiliki sensitivitas terhadap suara, ia menyerap informasi melalui suara dan akan terganggu bila mendengar suara lain.

Si Mata Elang

Anak-anak dengan gaya belajar visual bisa menyerap banyak informasi dari apa yang ia lihat. Mereka biasanya cepat mengeja dan membaca, namun tidak terlalu mudah mengingat nama. Ciri-ciri lain ia biasanya suka melihat beragam warna dan memperhatikan materi visual seperti gaya baju, lukisan. Ia juga cepat memahami peta dan tabel serta mengingat bahasa isyarat dengan baik. Bahkan, terkadang anak-anak ini bisa menceritakan warna-warna dalam mimpinya.

 

Orang tua dan guru dapat memanfaatkan gaya belajar ini dengan memberi informasi melalui beragam materi visual seperti diagram, peta, tabel. Mengajak anak membuat flashcard dan mind map dengan aneka warna dan gambar juga bisa membantu. Ada baiknya bila ia sudah sekolah duduk dekat papan tulis atau layar presentasi agar dapat melihat lebih jelas.

Si Petualang

Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik belajar melalui kegiatan yang memungkinkan dirinya untuk menyentuh materi dan bergerak. Kebutuhannya akan bergerak membuat mereka lebih menyukai materi praktek seperti olahraga ataupun melakukan percobaan di laboratorium dan membuat sebuah karya. Mereka menyukai bacaan petualangan, juga film-film aksi. Karena kurangnya pemahaman akan gaya belajar ini, anak dengan gaya belajar kinestetik sering disalahpahami dan dianggap badung karena sulit duduk tenang dalam waktu lama.

Orang tua dapat memilih kegiatan yang membantu anak banyak bergerak seperti bela diri dan tari, kegiatan seni tiga dimensi seperti membuat patung, atau karya wisata ke museum untuk belajar sejarah. Terkadang anak mengembangkan kebiasaan tersendiri yang memungkinkan bagian tubuhnya untuk bergerak dalam situasi yang mengharuskannya untuk duduk tenang.

Gaya kombinasi

Banyak anak yang memiliki gaya belajar lebih dari satu, bisa jadi gaya belajarnya merupakan kombinasi visual dan kinestetik sehingga ia belajar banyak dengan membaca dan menulis rangkuman. Bisa juga anak belajar optimal dengan menonton dan mendengarkan video (visual-auditori).

Orang tua bisa mencoba mengenali gaya belajar anak berdasar karakter yang sudah disebutkan di atas. Kuis sederhana untuk melihat gaya belajar anak juga dapat dengan mudah diakses di internet. Ada baiknya bila orang tua tidak langsung melabel anaknya sebagai gaya belajar tertentu, coba gunakan beraneka materi, baik visual, auditori, maupun kinestetik agar anak juga bisa melatih atensinya untuk menerima berbagai jenis pengalaman.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan