KESEHATAN ANAK

Jenis Gangguan Paru pada Anak

Jenis gangguan paru pada anak bermacam-macam dan masing-masing membutuhkan penanganan berbeda.

dr. Ika Fitriana Sp.PD | 30 November 2020

Batuk biasanya terjadi ketika anak mengalami pilek. Batuk merupakan mekanisme daya tahan pertama dalam melawan kuman. Namun batuk yang disertai sesak, napas berbunyi dan sederetan keluhan lain bisa menjadi indikasi adanya satu dari sekian jenis gangguan paru pada anak.

Pneumonia

Pneumonia merupakan jenis gangguan paru pada anak yang berupa radang paru-paru dan disebabkan infeksi kuman. Kuman yang menyerang bisa bermacam dari bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Orang tua perlu mengetahui bahwa pneumonia pada anak ditandai gejala demam, rewel, tidak mau menyusu, napasnya cepat, bibir membiru, otot-otot dada tampak berkontraksi, ulu hati tampak cekung serta disertai batuk bisa juga tidak.

Anak dengan pneumonia sakitnya cukup berat dan ini harus segera dibawa ke rumah sakit. Pneumonia yang diakibatkan bakteri perjalanan penyakitnya bisa sangat cepat dan memburuk, berbeda dengan virus yang mungkin memiliki gejala lebih perlahan dan ringan. Namun tak semua virus demikian. Virus campak bisa menyebabkan pneumonia yang berbahaya, begitu juga influenza atau RSV (respiratory syncytial virus).

Beberapa jenis kuman menampilkan gejala khusus namun memiliki gejala kurang lebih sama seperti di atas. Pengobatan pneumonia akibat bakteri adalah antibiotika. Sedang pengobatan virus membutuhkan daya tahan tubuh yang baik agar tubuh bisa melawan virus tersebut. Beberapa vaksin dapat mencegah kuman penyebab pneumonia seperti pneumokokus, haemophilus, influenza, pertusis, campak atau virus influenza.

Bronkiolitis akibat respiratory syncytial virus

Bronkiolitis merupakan satu dari sekian jenis gangguan paru pada anak yang berupa radang pada cabang bronkus dan paling sering disebabkan respiratory syncytial virus (RSV). Kuman ini juga bisa menyebabkan batuk pilek biasa hingga pneumonia. Bronkiolitis yang terjadi pada bayi-bayi kecil memiliki berbagai gejala yang seringkali  membahayakan dan berisiko menyebabkan saluran napas anak sensitif di kemudian hari.

  • Hidung berair, bersin-bersin
  • Si kecil hilang nafsu makan
  • Demam terjadi biasanya 1-3 hari setelah batuk dan bersin
  • Napas berbunyi (seperti sakit asma) atau kesulitan bernapas terutama pada bayi kecil

Jenis gangguan paru pada anak seperti ini biasanya dapat sembuh dengan sendiri dalam 1-2 minggu. Beberapa yang berat memerlukan perawatan rumah sakit karena membutuhkan selang oksigen untuk mengeluarkan lendir dari saluran napas. Tidak menutup kemungkinan juga memerlukan alat lain seperti alat bantu napas (ventilator). Tidak ada pengobatan khusus untuk pengobatan virus ini sendiri selain terapi pendukung.

Displasia bronkopulmonar

Displasia Bronkopulmonar merupakan jenis gangguan paru pada anak yang disebabkan perkembangan jaringan paru-paru yang tidak normal. Displasia Bronkopulmonar biasanya terjadi pada bayi lahir prematur, ditandai dengan peradangan dan jaringan parut pada paru-paru yang bisa menyebabkan komplikasi pada bayi baru lahir. Hal tersebut sesuai namanya dysplasia (perubahan struktur) dari bronko ( saluran nafas) dan pulmonary (paru-paru yang berisi kantung tempat pertukaran udara). Akibatnya bayi jadi kesulitan bernapas. Kelainan ini sering dialami oleh bayi prematur dan akan lebih berat pada bayi yang lebih prematur. Pematangan paru dalam kandungan dengan obat yang disuntikkan pada ibundanya menjelang persalinan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kelainan ini.

Mengingat jenis gangguan paru pada anak sangat beragam serta membutuhkan penanganan yang berbeda maka sudah selayaknya orang tua perlu waspada saat mendapati anak mengalami batuk disertai keluhan yang lain. Jangan pernah menunda untuk membawa anak ke dokter, terutama ketika anak mengalami batuk yang tak biasa. Pastikan orang tua paham apa yang harus dilakukan agar anak mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Selanjutnya

Gaya Belajar Anak

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan