KESEHATAN KELUARGA

Jika Harus ke Dokter Saat Pandemi

Ketika salah satu anggota keluarga sakit dan perlu berobat ke dokter, sedangkan kondisi saat ini masih di tengah pandemi COVID 19. Apa yang harus dilakukan? Perhatikan aturannya jika harus ke dokter saat pandemi.

Desi Hariana | 4 Desember 2020

Di masa pandemi COVID 19 sekarang ini, banyak orang merasa resah dan tak nyaman kala harus ke dokter atau rumah sakit. Padahal, penyakit datang tanpa diundang, kapanpun dapat terjadi pada salah satu anggota keluarga Anda. Apa yang harus dilakukan? Para ahli mengatakan, jangan menghindari datang konsultasi ke dokter jika memang benar-benar dibutuhkan. Namun memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika harus ke dokter saat pandemi.

Telemedicine untuk gejala ringan

Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan kita untuk melakukan konsultasi kesehatan melalui gawai, hal ini yang kemudian dikenal dengan istilah telemedicine. Saat ini sudah cukup banyak aplikasi di smartphone Anda yang menawarkan konsultasi jarak jauh dengan dokter umum, bahkan dokter spesialis. Jalur telemedicine dapat Anda jadikan alternatif utama kala menemukan gejala penyakit ringan pada penderita.

Saat ini kita bahkan dapat mengirimkan foto atau video saat berkonsultasi jarak jauh untuk membantu penegakkan diagnosis dari dokter. Bahkan resep yang diberikan oleh dokter pun dapat kita ‘tebus’ menggunakan layanan aplikasi pembelian obat secara daring. Semuanya bisa Anda lakukan tanpa harus meninggalkan rumah.

Kapan saat tepat pergi ke dokter?

Jika gejala maupun kondisi penderita sudah cukup berat, Anda tak dapat menggunakan jalur telemedicine lagi. Satu-satunya cara adalah membawa penderita ke rumah sakit atau ke tempat praktek dokter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai sehingga tak akan membahayakan jiwa.

Beberapa gejala tersebut antara lain:

  • sakit di bagian dada, dada terasa tertekan dan napas pendek-pendek (kemungkinan mengalami serangan jantung)
  • tiba-tiba merasa kebas, lemas, kebingungan, atau penglihatan memburam (yang merupakan gejala stroke)
  • kesulitan bernapas
  • perdarahan hebat
  • mengalami luka atau lebam yang parah
  • demam sangat tinggi (di atas 39 derajat Celcius)
  • kemungkinan patah tulang.

Ikuti protokol kesehatan jika harus ke dokter saat pandemi

Ketika akan ke rumah sakit atau praktek dokter di saat pandemi, ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan sebagi tindakan protokol kesehatan yang mendasar, yaitu:

1. Menggunakan masker sepanjang berada di lokasi

Pastikan juga bahwa para petugas kesehatan mengikuti protokol kesehatan ini. Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih. Jika akan batuk atau bersin, lakukan dengan cara menutup mulut dengan bagian dalam siku.

2. Membersihkan tangan

Lebih sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun setidaknya selama 20 detik. Atau selalu membawa hand sanitizer beralkohol minimal 60% di kantung baju atau tas Anda. Gunakan saat habis memegang sesuatu.

3. Mempraktekkan jaga jarak

Di beberapa rumah sakit atau klinik biasanya sudah disediakan marka untuk jarak mengantri ataupun tempat duduk. Patuhilah hal ini. Jika tempat yang akan didatangi ternyata penuh, sebaiknya mencari klinik atau rumah sakit lain saja.

4. Memerhatikan kondisi ruang tunggu

Ruang tunggu praktek dokter adalah salah satu tempat di mana orang akan cukup banyak berkumpul. Selalu patuhi jaga jarak. Hindari memegang sesuatu, bersihkan terlebih dahulu dengan semprotan beralkohol pada area yang harus disentuh.

5. Membayar ‘tanpa sentuhan’

Kartu ATM, kartu kredit, dan lembaran uang juga dapat menjadi media penyebaran penyakit. Sebaiknya, jika memang tersedia, gunakan cara membayar touchless atau tanpa sentuhan seperti layanan pembayaran digital.

Ingat, jangan hindari pergi ke dokter atau rumah sakit saat kondisi mengharuskan untuk mencari bantuan tenaga medis secara langsung. Namun tentunya tetaplah menjaga protokol kesehatan, jika harus ke dokter saat pandemi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Gaya Belajar Anak

Artikel Selanjutnya

Mengatasi Anak Emosional

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan