Gizi Anak Alergi Susu Sapi
Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) | 29 Maret 2020
Alergi makanan terjadi di tahun pertama kehidupan si kecil. Pada sebagian besar anak-anak, masalah alergi dapat diatasi saat mereka memasuki usia sekolah. Namun, tak sedikit yang tetap mengalami masalah alergi hingga dewasa. Mereka yang berisiko tinggi terkena alergi adalah mereka yang memiliki riwayat keluarga pengidap alergi. Meskipun anak juga dapat mengalami alergi meski kedua orangtua tidak alergi.
Memenuhi kebutah gizi anak
Hal yang paling baik dilakukan ibu adalah memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. ASI tidak mengandung protein atau zat-zat alergen lain dan merupakan sumber antibodi yang sangat penting yaitu immunoglobulin A (IgA). Zat ini dapat mencegah alergi di dalam saluran cerna. Namun tentu saja, ibu sebaiknya menghindari alergen (susu, telur, seafood, kacang) selama ia menyusui.
Masuk usia di atas 6 bulan, selain memberikan makanan padat (solid food), ada cara lain agar gizi anak alergi susu sapi tetap dapat dipenuhi. Jika anak memperlihatkan kecenderungan alergi susu sapi, berikan ia susu formula khusus, yaitu formula terhidrolisa sebagian (partially hydrolized formula/pHF). Sedangkan bila si kecil telah menunjukkan gejala alergi susu sapi, para ahli menganjurkan formula soya atau formula terhidrolisa sempurna (extensively hydrolyzed formula/eHF).
Pemberian gizi anak alergi susu sapi
Lalu, bagaimana sebaiknya kita memenuhi gizi anak alergi susu sapi? Berikut adalah panduannya:
- Berikan ASI eksklusif.
- Hindari alergen, baik untuk anak maupun ibu menyusui.
- Berikan formula dengan protein hidrolisat ekstensif kepada bayi yang alergi susu sapi yang tidak mendapat ASI.
- Bila bayi masih juga alergi terhadap formula hidrolisat ekstensif, berikan formula asam amino elemental.
- Formula dengan protein hidrolisat parsial tidak dapat digunakan sebagai terapi pada alergi susu sapi, mengingat masih dapat menimbulkan alergi.
- Usia 6 bulan berikan bayi makanan padat pendamping ASI. Hindari makanan yang rentan menimbulkan alergi. Amati reaksi yang terjadi setiap ibu memberi makanan.
American Academy Pediatric (AAP) masih memperbolehkan penggunaan formula kedelai pada bayi yang telah pasti diketahui alergi terhadap susu sapi yang diperantarai oleh IgE dan terbukti tidak alergi terhadap protein kedelai (perlu diingat bahwa 30% - 50% bayi yang alergi protein susu sapi juga alergi terhadap protein susu kedelai). Namun di Asia angka kejadiannya lebih kecil, sekitar 17% - 23%.
Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) adalah konsultan alergi dan imunologi di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta