PSIKOLOGI ANAK

Hindari Memberi Label pada Anak

Pemberian ‘label’ atau julukan pada anak dapat berpengaruh pada perkembangan kepribadiannya. Sebaiknya hindari memberi label pada anak.

Anissa Aryati | 6 Februari 2020

Pernahkah mendengar sebutan seperti ‘anak badung’, atau ‘anak pemalas’ dilontarkan orangtua pada anaknya? Memberi label pada anak sepertinya sulit dihindari dalam masyarakat dan dianggap hal yang sudah biasa. Padahal, pemberian label negatif atau julukan anak terkait perilaku, kondisi fisik dan intelektualitasnya, akan memberi dampak buruk pada anak. 

Dampak negatif

Label negatif yang diberikan pada anak secara berulang-ulang, akan mengusik kepercayaan diri, harga diri dan konsep dirinya. Ia akan memandang diri sendiri seperti label yang diberikan, apalagi jika ia menerima label tersebut dari orangtua. Anak akan meyakininya 100%, sehingga memengaruhi perilakunya. 

Mengapa kita perlu hindari memberi label pada anak? Karena hal ini dapat membuat anak takut jadi bahan ejekan, sehingga lebih suka menyendiri. Akibatnya, ia kurang terampil untuk bersosialisasi dengan orang lain. Kemungkinan lainnya, anak tak sanggup mengatasi tekanan sehingga berujung depresi.

Pemberian label negatif pada anak juga akan mengabaikan potensi yang ada pada diri anak. Misalnya ketika orangtua mengatakan ‘anak bodoh’, maka anak akan menyesuaikan dirinya dengan label tersebut, sehingga tidak memiliki motivasi mengeksplorasi kemampuannya yang lain, termasuk kreativitasnya. Karenanya, hindari memberi label pada anak.

Pada kasus lain, pemberian label juga akan memengaruhi cara orangtua memberi stimulasi atau rangsangan belajar pada anak. Saat orangtua menempelkan label ‘anak bodoh’, mereka akan memberi tugas-tugas sederhana dan kurang menantang bagi anak. Dengan pemikiran, jika anak diberi tugas yang agak sulit, ia tak akan mampu.

Berikan label positif

Jika Anda ingin membangun kepercayaan diri dan mengembangkan kemampuan anak seoptimal mungkin, berilah ia label positif. Misalnya, ‘anak pintar’, ‘anak pemberani, atau ‘anak kreatif’. Sayangnya, hal ini masih jarang dilakukan pada anak-anak karena yang ditonjolkan lebih sering sisi negatifnya saja. Perlu Anda ingat, anak kreatif kadang nakal, anak pintar kadang ‘sok tahu’, dan anak pemberani kadang juga keras kepala.

Jadi, hindari memberi label pada anak jika label yang diberikan adalah label negatif. Sebaliknya, berikanlah label positif pada anak agar mereka menjadi individu-individu yang membanggakan di masa dewasa nanti. Anda sebagai orangtua, berperan penting dalam menentukan masa depan anak.  

Referensi:

  • The dangers of labelling children. http://www.nancydevlin.com/”www.nancydevlin.com
  • A dangers label for the child. “http://www.boston.com/”www.boston.com
  • Why labeling is harmfull: ODD, ADHD, Dyslexia etc. “http://www.digitaljournal.com/”www.digitaljournal.com
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Perawatan Saat Menstruasi

Artikel Selanjutnya

Bila Imunisasi Terlewat

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan