KESEHATAN AYAH

Infertilitas pada Laki-Laki

Persoalan infertilitas pada nyatanya tidak hanya dihadapi oleh perempuan, tapi juga laki-laki. Infertilitas pada laki-laki pun perlu ditelusuri dan diatasi, jika kehamilan sulit terjadi.

Desi Hariana | 12 Agustus 2020

Ketika terjadi kasus sulit terjadinya konsepsi atau kehamilan, yang diperiksa lebih dahulu umumnya adalah pihak perempuan. Ini bisa dipahami karena proses pembuahan maupun kehamilan memang terjadi di dalam tubuh perempuan. Namun perlu diingat bahwa infertilitas juga dapat terjadi pada laki-laki dan perlu ditangani dengan benar.

Prevalensi atau angka kejadian

Dari seluruh pasangan yang menikah di dunia, sekitar 15% diantaranya mengalami masalah infertilitas atau sulit mendapatkan keturunan. Sepertiga dari kasus tersebut infertilitas laki-laki punya andil.

Satu dari 20 laki-laki mengalami jumlah sperma yang rendah, namun hanya satu dari 100 laki-laki yang bahkan tak dapat menghasilkan sperma sama sekali. Inilah penyebab utama infertilitas pada laki-laki.

Gejala yang muncul

Kebanyakan kasus infertilitas pada laki-laki tidak memperlihatkan gejala yang nyata. Tidak ada masalah dalam berhubungan intim, ereksi, ejakulasi, dan konsistensi air mani (jika dilihat secara langsung). Itu sebabnya dibutuhkan tes laboratorium untuk memastikannya.

Ada beberapa hal yang dapat memasukkan Anda ke dalam golongan berisiko tinggi:

  • Mengalami masalah ereksi atau ejakulasi, dorongan seksual rendah, ada masalah lain dengan fungsi seksual.
  • Merasakan sakit, tidak nyaman, adanya benjolan atau pembengkakan di area testikel (buah zakar).
  • Punya sejarah gangguan testikel, prostat, atau seksual.
  • Pernah mengalami operasi di bagian selangkangan, testikel, penis, atau skrotum (pembungkus testikel).

Faktor yang menjadi penyebab

Ada dua jenis faktor atau penyebab terjadinya infertilitas pada laki-laki, yaitu medis dan lingkungan (non medis).

Faktor penyebab medis diantaranya adalah:

  • Varikokel. Pembengkakan pembuluh darah yang ‘mengeringkan’ testikel, sangat mungkin diobati.
  • Infeksi. Beberapa jenis infeksi dapat menyebabkan kondisi sperma tidak sehat atau menghalangi jalur keluarnya sperma.
  • Masalah ejakulasi. Ejakulasi retrograde dapat terjadi ketika air mani malah naik ke kandung kemih, bukannya keluar melalui penis.
  • Gangguan imunitas. Ketika antibodi tubuh laki-laki mengalami malfungsi dan menyerang dan membunuh sperma karena dianggap benda asing.
  • Tumor. Adanya tumor atau kanker dalam tubuh juga dapat mengganggu organ reproduksi dan menyebabkan infertilitas pada laki-laki.
  • Testikel yang tidak turun ke tempatnya.
  • Ketidakseimbangan hormonal, dan masih banyak lagi.

Sedangkan penyebab yang non medis atau berasal dari lingkungan, antara lain:

  • Terekspos bahan kimia berbahaya seperti bensin, toulen, xylene, pestisida, materi cat, dan lain sebagainya.
  • Menyerap logam berat seperti lead (timah hitam/plumbum)
  • Terkena radiasi atau rontgen. Namun untuk rontgen biasanya terjadi sementara, setelah itu biasanya jumlah sperma akan normal kembali.
  • Suhu yang meningkat pada testikel. Hindari menggunakan sauna atau berendam air panas secara berlebihan. Begitu juga dengan duduk dalam waktu lama, menggunakan celana terlalu ketat, atau menaruh laptop di pangkuan saat bekerja.

Hal yang perlu dilakukan

Untuk menghindari infertilitas pada laki-laki, serta dapat segera memiliki keturunan yang sehat, selalu jaga pola hidup sehat dengan tidak menggunakan narkoba, minum minuman beralkohol, merokok, terlalu terbebani oleh stres, depresi, atau berat badan yang berlebih.

Namun demikian, infertilitas pada laki-laki masih mungkin terjadi walaupun Anda sudah berusaha hidup sehat. Itu sebabnya, sebelum menikah, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter andrologi (dokter khusus organ reproduksi laki-laki), untuk memastikan bahwa Anda tidak memiliki gangguan tersebut.

Jika setelah menikah lebih dari setahun namun belum juga terjadi konsepsi, padahal Anda berdua pasangan melakukan hubungan intim setidaknya dua kali dalam seminggu, segera konsultasi ke dokter. Dokter kandungan maupun dokter andrologi dapat membantu Anda dan pasangan untuk memeriksa kemungkinan terjadinya infertilitas, dan sama-sama mencari solusinya.

Referensi:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773

https://www.healthymale.org.au/mens-health/male-infertility

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan