PSIKOLOGI ANAK

Jangan Biarkan Anak Terasing dengan Budaya Sendiri

Gempuran berbagai permainan maupun tayangan anak ‘impor’ membuat anak kadang lebih dekat dengan budaya asing dibandingkan budaya negerinya sendiri. Jangan biarkan anak terasing dengan budaya sendiri.

Desi Hariana | 25 Agustus 2022

Negeri kita baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-77. Di masa modern seperti sekarang ini, kita perlu menanamkan rasa cinta budaya sendiri pada anak-anak kita. Pemahaman akan budaya negeri sendiri memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Budaya inilah yang akan membentuk pola pikir anak serta kepribadiannya.

Jangan biarkan anak terasing dengan budaya sendiri. Budaya yang diwariskan turun temurun inilah yang akan menjadi bagian dari jati dirinya.

Apa saja kelebihan mendekatkan anak dengan budaya sendiri?

Membantu membangun identitas diri

Ini adalah hal yang paling penting mengapa kita perlu mengenalkan budaya sendiri pada anak. Dengan mengenal sejarah, keragaman budaya, serta tahu dari mana keluarganya berasal, turut membentuk identitas anak. Sebuah penelitian membuktikan bahwa anak yang mengenal budayanya sendiri akan lebih percaya diri dan nyaman dengan keberadaan mereka.

Menanamkan nilai positif dan moralitas

Setiap budaya di seluruh dunia menanamkan norma dan nilai kehidupan serta etika moral pada masyarakatnya, terutama anak-anak. Dibandingkan dengan memaksakan anak untuk memahami nilai kehidupan serta etika moral, lebih mudah untuk mengaitkannya dengan budaya sendiri. Hal ini akan menginspirasi anak untuk menjadi lebih baik, karena tahu dan bangga dengan latar belakang budaya mereka.

Membentuk kenangan

Kebanyakan orang tidak begitu ingat pada hal-hal yang dilakukan di masa lalu, namun kegiatan yang bersinggungan dengan budaya biasanya meninggalkan kenangan. Misalnya ketika belajar menari tradisional bersama kakak dan adik, menonton pagelaran seni di sekolah, atau melakukan kunjungan ke situs budaya bersama keluarga.

Menambah ‘warna’ dalam kehidupan anak

Budaya di berbagai tempat berbeda-beda, di Indonesia saja, terdapat 1.340 suku. Bayangkan, betapa beragamnya budaya yang ada di negara kita tercinta ini? Mengenalkan anak pada budaya dari mana ia berasal dan budaya lainnya yang ada di Indonesia akan membuat hidupnya lebih kaya ‘warna’ dan lebih paham mengapa orang berbeda-beda serta bagaimana menyikapinya.

Melindungi budaya dan warisan Bangsa

Mengenalkan dan mendekatkan anak pada budayanya sendiri tidak hanya membentuk kepribadian anak, tapi juga melindungi budaya dan warisan Bangsa. Siapa lagi yang akan menjaga warisan budaya ini jika bukan mereka? Karena itu, jangan biarkan anak terasing dengan budaya sendiri.

Mempererat hubungan dalam keluarga

Kegiatan budaya yang dilakukan bersama keluarga tentunya akan mempererat hubungan antar anggota keluarga. Contohnya saling berkunjung di saat Lebaran atau ketika datang ke acara pernikahan adat sanak keluarga.

Mengenalkan budaya pada anak

Bagaimana cara untuk mengenalkan anak pada budaya sendiri? Berikut beberapa caranya:

  • Berbicara dalam bahasa ibu. Jangan hanya mengenalkan anak pada bahasa asing, tapi juga kenalkan ia pada bahasa dari suku mana ia berasal.
  • Membacakan atau mendongengkan cerita tradisional, misalnya cerita Timun Mas, Malin Kundang, Sangkuriang, Bawang Merah Bawang Putih, dan lainnya.
  • Menyuguhkan makanan khas daerah. Sesekali boleh saja menikmati pizza atau ramen, namun ada baiknya anak juga dikenalkan pada kuliner tradisional seperti berbagai soto, sate, pepes, oseng, gado-gado, bahkan beragam kue pasar.
  • Mengunjungi museum. Mengenal budaya sendiri juga termasuk memahami sejarah nenek moyang kita. Mereka akan belajar untuk menghargai usaha para pendahulu kita sehingga kita dapat hidup nyaman seperti saat ini.
  • Melakukan aktivitas budaya. Jika anak suka dengan musik, bisa diajak untuk belajar memainkan angklung, seruling, atau alat musik tradisional lainnya. Jika anak suka menari, ajak ia untuk mengikuti les menari tradisional yang disukainya.

Berbagai cara di atas akan berhasil jika orang tua terlibat. Artinya, tidak hanya sibuk mendorong anak, tapi juga ikut melakukan aktivitas tersebut bersama anak, sehingga dampaknya lebih terasa. Lakukanlah sedini mungkin, jangan biarkan anak terasing dengan budaya sendiri.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan