Melatih Komunikasi Anak dengan ASD
Desi Hariana | 21 Agustus 2022
Komunikasi membutuhkan kemampuan yang kompleks, lebih dari sekadar membuka mulut untuk ‘berbicara’. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan keterampilan untuk memperhatikan, menangkap pesan, memahami, mengingat, dan memberikan respons pada lawan bicara. Termasuk juga menunjukkan ekspresi yang sesuai. Sedangkan anak dengan ASD umumnya mengalami kesulitan dalam hal-hal tersebut.
Setiap anak berbeda
Sama juga dengan anak pada umumnya, anak dengan ASD merupakan individu-individu yang memiliki keunikan tersendiri. Ada yang masuk dalam kategori low functioning, high functioning, atau diantara keduanya. Saat kita akan melatih komunikasi anak dengan ASD, perhatikan kemampuannya dalam beberapa hal berikut ini:
- memahami komunikasi sosial
- memahami sinyal dari lingkungannya
- mengikuti instruksi
- mampu mengatur diri sendiri dan menjalankan tugas terorganisir
- mengembangkan komunikasi ekspresi yang efektif.
Sesuaikan dengan kemampuan dan ketertarikan anak
Kebanyakan anak dengan ASD memiliki gaya belajar visual. Artinya, mereka lebih mudah mengolah informasi yang dilihat, dibandingkan dengan yang didengar. Hasil observasi ini sangat membantu dalam melatih komunikasi anak dengan ASD. Selain itu, perhatikan juga kemampuan dari tiap anak, ada yang berkomunikasi hanya dengan cara nonverbal, ada juga yang cukup lancar berbicara.
Orang dewasa perlu menemukan arah atau strategi yang sesuai dengan kemampuan dan ketertarikan anak. Dengan kata lain, kita perlu menemukan titik temu dengan anak. Jadi, saat melatih komunikasi anak dengan ASD, berusahalah untuk memahami apa yang mereka sukai, berusaha masuk ke dunia mereka dan mulailah mengajak mereka berkomunikasi.
Beberapa strategi untuk melatih komunikasi anak dengan ASD
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa, saat melatih komunikasi anak dengan ASD:
1. Alat bantu visual
Kita dapat menggunakan kartu bergambar atau gawai yang menyediakan berbagai alat bantu visual bagi anak dengan ASD. Cara ini cocok bagi anak yang berkomunikasi nonverbal untuk menambah kosa kata, menciptakan rutinitas keseharian, dan berkomunikasi dengan orang lain.
2. Gestur tubuh
Jika kata-kata sulit keluar dari mulut, gunakanlah gestur tubuh. Sering kali orang tua merasa frustrasi kala tak dapat berkomunikasi dengan anak dengan ASD yang nonverbal, pelajarilah gestur tubuh mereka. Anak-anak ini akan lebih mudah berkomunikasi dengan cara yang mereka ketahui dan nyaman dilakukan.
3. Menempelkan label
Mengetahui sebuah kata dan mengucapkannya adalah dua hal yang berbeda. Menempelkan label di berbagai benda di sekitar rumah dapat membantu anak dalam menyerap kata-kata baru.
4. Bermain pura-pura
Meskipun beberapa anak dengan ASD biasanya menghindari permainan yang membutuhkan imajinasi, bermain bersama, walaupun tanpa berbicara, dapat membangun kemampuan komunikasi mereka. Anda dapat bermain pura-pura tapi tetap mengikuti pola berpikir anak, sehingga ia pun mau mengikutinya.
5. Menikmati saat hening
Jika Ayah dan Ibu terus berbicara dengan harapan anak mencontoh apa yang diucapkan, anak justru tak dapat kesempatan yang ia butuhkan. Sesekali, nikmatilah saat hening bersamanya, dan biarkan ia yang mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan Anda.
6. Musik
Musik juga dapat dipergunakan sebagai sarana untuk melatih komunikasi anak dengan ASD. Ayah dan Ibu dapat mengajak anak untuk mendengarkan musik bersama, atau menari mengikuti alunan musik. Jika di rumah ada alat musik, Anda dapat mengajak anak untuk memainkannya, dan tinggi rendahnya suara yang dihasilkan juga sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan anak.
Tidak ada cara yang sama dan cocok untuk semua anak. Saat melatih komunikasi anak dengan ASD, orang dewasa butuh pendekatan yang berbeda tergantung pada kondisi dan kemampuan anak. Kuncinya adalah menangkap sinyal yang diberikan oleh anak dan gunakan untuk dapat mendekatinya. Memang butuh kesabaran dan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak dengan ASD. Tapi percayalah Anda pasti bisa.
Referensi: