Kista Rentan Menyerang Wanita
dr. Ika Fitriana Sp.PD | 30 November 2020
Secara fisik wanita diciptakan dengan memiliki dua indung telur yang berdampingan yang berada di samping rahim dan dihubungkan dengan rahim melalui saluran yang disebut sebagai tuba falopi. Pada wanita sehat, indung telur memproduksi hormon dan sel telur setiap bulannya. Lantas bagaimana kista bisa muncul di indung telur atau ovarium?
Pembentukan kista
Kista terbentuk dari sel-sel yang ada di indung telur. Kista berbentuk menyerupai kantung yang berisi cairan. Kista bisa bersifat jinak ataupun ganas. Kista yang jinak biasanya tidak “berkembang biak”, tidak menyebar ke organ lain, dan bersifat lokal. Namun tetap bisa menyebabkan gangguan seperti infertilitas atau kista terpuntir atau pecah, misalnya kista endometrium atau polikistik ovarium.
Pada kista yang bersifat ganas beberapa kemungkinan bisa terjadi seperti kista membesar dengan cepat, bisa menyebar, dan bersifat ‘bergerilya’ atau masuk ke jaringan yang ada di sekitarnya. Pengobatan kista yang ganas harus lebih agresif dari kista yang biasa. Apabila keberadaan kista dapat dideteksi sedini mungkin maka pengobatan akan lebih mudah dilakukan.
Jenis kista
Bila dilihat dari jenisnya kista sebenarnya terdiri dari beberapa macam. Barangkali istilah yang berkaitan dengan kista pernah didengar atau di lihat di beberapa informasi yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita.
Polikistik ovarium
Seringkali menyebabkan ketidak suburan pada wanita (infertilitas), disebabkan folikel yakni tempat sel telur matang gagal untuk membuka, maka terbentuklah kista. Normalnya, sel telur yang matang akan “pecah” dan keluar menuju tuba falopi tempat ia bertemu dengan sel sperma. Tetapi pada kelainan yang disebabkan gangguan hormon, sel telur tidak bisa pecah.
Kista endometriosis
Kista ini disebabkan oleh jaringan rahim yang tumbuh tidak pada tempatnya, yaitu di indung telur. Menyebabkan keluhan nyeri menjelang dan awal menstruasi. Bila menstruasi selesai, kista ini akan mengecil, dan darah menstruasi di dalamnya akan diserap. Tetapi pada kondisi tertentu, kista ini bisa pecah menyebabkan keluhan nyeri luar biasa.
Kista dermoid
Kista ini berisi jaringan yang mirip dengan jaringan di bagian tubuh lain, di dalamnya bisa berupa jaringan kulit, rambut, atau gigi. Kista ini tidak berhubungan dengan fungsi indung telur sebagai penghasil sel telur, tetapi sering muncul di lokasi tersebut.
Kistadenoma
Kista ini terbentuk dari sel di permukaan ovarium.
Mengapa wanita berisiko?
Kista rentan menyerang wanita karena wanita memang mengalami menstruasi dan menghasilkan sel telur dari indung telur dimana area tersebut berpeluang untuk dijadikan tempat pembentukan sel-sel kista. Dari sejumlah risiko sering dikaitkan dengan keberadaan kista yang tergolong ganas meliputi beberapa faktor, seperti ;
- Faktor usia
- Kista rentan menyerang wanita yang telah menopause
- Kebiasaaan merokok
- Obesitas
- Tidak memiliki anak atau tidak menyusui
- Pernah mendapat pengobatan untuk fertilitas
- Mendapat terapi pengganti hormon (hormone replacement therapy)
- Memiliki faktor risiko keluarga seperti kanker ovarium, payudara, atau kolorektal (terutama mereka dengan faktor risiko genetik).
Mendeteksi adanya kista
Kista rentan menyerang wanita dengan gejala yang tidak spesifik. Keberadaan kista seringkali diketahui setelah dilakukan kontrol dan pemeriksaan rutin. Pada kista yang tergolong ganas, gejala pembesaran kista bisa dirasakan dan menjadi alasan seseorang untuk datang ke dokter. Gejala lain yang menandai adanya kista dalam ovarium antara lain:
- Perut yang membesar, terutama di area bawah pusat
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut
- Pegal di area panggul
- Nyeri saat berhubungan intim
- Nyeri saat menstruasi atau adanya flek-flek di pakaian dalam
- Kenaikan berat badan yang tidak normal
- Mual atau muntah-muntah
- Tidak nafsu makan, cepat merasa kenyang
Meski hingga saat ini belum ada skrining untuk mendeteksi adanya kista ovarium ganas, namun beberapa ahli menyarankan pemeriksaan rutin karena kista rentan menyerang wanita dengan faktor risiko tinggi. Pemeriksaan baru dilakukan bila dokter mencurigai adanya kista lewat gejala yang dikeluhkan, pemeriksaan pelvis, dan ultrasound transvaginal.