Kandungan Nutrisi Ikan Patin
M. Ariek Dimas Santoso | 10 Maret 2021
Kita dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein tinggi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Protein adalah sumber energi utama tubuh selain karbohidrat dan lemak. Protein juga berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, yang berperan dalam mengatur proses metabolisme tubuh dalam bentuk enzim dan hormon, sebagai mekanisme pertahanan tubuh.
Ikan sebagai sumber protein
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik untuk memenuhi asupan gizi seimbang. Salah satu jenis ikan yang populer adalah ikan patin. Selain digoreng dan dimasak gulai, ikan patin sering dihidangkan sebagai hidangan Fish and Chips. Menu makanan fillet ikan dori yang sering kita dengar di restoran bukanlah Dory dari film The Finding Nemo, namun nama lain dari ikan patin.
Ikan patin merupakan sejenis ikan lele yang termasuk keluarga Pangasiidae. Ikan ini asli dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Banyak negara yang mengimpor ikan patin seperti Eropa dan Amerika Serikat karena harganya yang murah, serta rasa dan teksturnya yang mirip dengan ikan kod. Negara pengekspor ikan patin terbesar di dunia adalah Vietnam. Ikan Patin cukup popular karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Kandungan nutrisi ikan patin
Apa saja kandungan nutrisi ikan patin? Berikut adalah beberapa diantaranya:
- Mengandung lebih sedikit lemak dibanding ikan lain pada umumnya, cocok bagi mereka yang sedang menjalankan diet. Kandungan lemak tak jenuh pada ikan patin dipercaya dapat membantu mengurangi jumlah kandungan kolesterol jahat pada tubuh.
- Kandungan protein yang tinggi pada ikan patin dapat membantu membentuk massa otot dan menjaga fungsi enzim dalam sel.
- Ikan patin juga mengandung Omega 3 (DHA dan EPA), yang berfungsi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Omega 3 diketahui dapat menurunkan tekanan darah pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
Tiap 100 gram ikan patin mengandung:
- Kalori: 92 kkal
- Protein: 15 g
- Karbohidrat: 0
- Lemak: 3,5 g
- Kolesterol: 80 mg
Hal yang perlu diwaspadai
Walaupun mayoritas ikan patin di pasaran termasuk aman untuk dikonsumsi, namun kita harus tetap berhati-hati dalam memilih ikan patin, terutama yang diimpor dari Vietnam. Seperti ikan lainnya, daging ikan patin mungkin saja memiliki kandungan logam berat seperti merkuri.
Beberapa lembaga seperti FSSAI (Food Safety and Standards Authority of India) and the US FDA (United States Food and Drug Administration) memberikan peringatan akan kadar merkuri pada daging ikan patin. Merkuri dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Sebaiknya kita memilih ikan patin lokal agar dapat terhindar dari bahaya tersebut.
Referensi:
- Diana, F.M., 2009. Fungsi dan metabolisme protein dalam tubuh manusia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 4(1), hlm: 47-52.
- Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. [Diakses pada tanggal 3 Maret 2021 melalui: https://dkp.jatimprov.go.id/index.php/2018/08/24/7-manfaat-dan-keunggulan-ikan-patin/
- Krishna K. 2019. Basa Fish: Health Benefits, Nutrition, Advantages For Wellbeing, Recipes And Health Risks. [Diakses pada tanggal 25 Februari 2021 melalui: https://www.netmeds.com/health-library/post/basa-fish-nutrition-advantages-for-wellbeing-and-health-risks
- Pangasius health & nutrition facts. [Diakses pada tanggal 25 Februari 2021 melalui: https://youreverydayfish.com/pangasius-health-nutrition-facts/
- West H. 2019. Is Basa Fish Healthy? Nutrition, Benefits and Dangers. [Diakses pada tanggal 25 Februari 2021 melalui: https://www.healthline.com/nutrition/basa-fish