Kebutuhan Air Anak
Dyah Soekasto | 13 Maret 2020
Mengingat air adalah komponen terbesar dalam tubuh, maka semua proses biokimiawi di dalam tubuh melibatkan air. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya air bagi kesehatan tubuh masih kurang.
Menurut data observasi National Health and Nutrition Examination Study (NHANES) Amerika Serikat, anak dan remaja usia 4-19 tahun, rata-rata total asupan air harian masih di bawah anjuran. Yuk, kita lihat berapa kebutuhan air anak.
Asupan air total berdasarkan golongan usia
Usia Bayi | Air total (makanan dan cairan) | Sumber |
---|---|---|
0-6 bulan |
0,7 liter/hari |
ASI |
7-12 bulan |
0,8 liter/hari |
ASI/sufor, air putih, makanan Cairan (air putih, susu, minuman lain |
1-3 tahun |
1,4 liter/hari |
1 liter/hari |
4-8 tahun |
1,6 liter/hari |
1,2 liter/hari |
Laki-laki |
||
9-13 tahun |
2,2 liter/hari |
1,6 liter/hari |
14-18 tahun |
2,7 liter/hari |
1,9 liter/hari |
Perempuan |
||
9-13 tahun |
1,9 liter/hari |
1,4 liter/hari |
14-18 tahun |
2,2 liter/hari |
1,6 liter/hari |
Kondisi khusus
Terkadang kebutuhan air anak juga mengikuti kondisi tubuhnya pada saat itu. Misalnya ketika ia mengalami:
- Demam
Saat tubuh demam terjadi perubahan kebutuhan metabolisme dalam tubuh, yakni peningkatan pemakaian energi, peningkatan kebutuhan oksigen, dan insensible water loss (10% setiap peningkatan suhu 1oC). Asupan air perlu ditambahkan 10-12% untuk setiap 1oC kenaikan suhu di atas 38oC terhadap kebutuhan cairan dasar.
- Diare
Diare menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, dan bikarbonat, yang menyebabkan tubuh mengalami hipovolemia (kekurangan cairan ekstraseluler), yang sifatnya bisa ringan, sedang atau berat. Dari sekitar 1000 anak diare di masyarakat, 900 dalam kondisi hipovolemia ringan, 90 hipovolemia sedang, dan 10 hipovolemia berat, serta 1 yang disertai komplikasi dan penyakit penyerta.
Anak yang mengalami diare tanpa hipovolemia cukup diberikan oralit. Untuk anak di bawah 1 tahun sebanyak 10mL/kgBB atau 50-100 mL, untuk anak 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL, untuk anak 5-12 tahun sebanyak 200-300mL, dan di atas 12 tahun sebanyak 300-400mL.
Bila anak mengalami hipovolemia sedang hingga berat, selain pemberian cairan juga perlu dirawat di sarana kesehatan.
Konsultan:
Dr. Sudung O. Pardede, SpA(K)
Divisi Nefrologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta