KESEHATAN ANAK

Sunat Bagi Kesehatan Anak Laki-Laki

Bukan hanya ajaran agama, sunat bagi kesehatan anak laki-laki juga sudah terbukti. Sekitar satu dari tiga laki-laki di dunia disunat.

Dr. Arry Rodjani, Sp.U | 9 Maret 2020

Ada banyak manfaat sunat bagi kesehatan anak laki-laki. Salah satunya adalah, anak yang tidak disunat berisiko terkena ISK atau infeksi saluran kemih 3-10 kali lebih tinggi dibandingkan anak yang disunat, pada tahun pertama kehidupannya.

Manfaat sunat untuk masa depan anak

Sunat atau sirkumsisi juga terbukti dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada laki-laki dewasa. Berikut beberapa diantaranya:

  • Risiko kanker penis meningkat pada pria yang tidak disunat karena tingkat kebersihan yang buruk.
  • Kejadian balanopostitis lebih tinggi pada pria yang tidak disunat (3-10%).
  • Risiko tertular HIV berkurang hingga 70% pada pria yang disunat.
  • Bagi orang dewasa, sunat menurunkan risiko terjadinya penyakit yang ditularkan secara seksual. 

Balanopostitis adalah peradangan yang terjadi akibat infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis yang tidak disunat. Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan dan membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya penyempitan uretra.

Langkah-langkah sunat

Bagi Anda yang baru pertama kali mengantarkan anak laki-laki untuk sunat (terutama untuk ibu), perlu tahu juga langkah-langkah melakukan sunat, yaitu:

1. Konsultasi dokter

Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak, apakah ada alergi obat, ada penyakit sistemik, dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu baru ditentukan waktu untuk melakukan sunat.

2. Anastesi

Umumnya yang digunakan adalah anastesi lokal, kecuali jika anak terlalu kecil atau ada kekhawatiran ia banyak bergerak kala dilakukan sunat.

3. Dorsumsisi dan sirkumsisi

Metode atau teknik sirkumsisi (sunat) yang paling aman adalah cara yang konvensional (klasik), dengan teknik pembedahan biasa, dengan menjepit kulit prepusium bagian atas, memotongnya. lalu menjahitnya. Cara ini membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit, dan masa pemulihan 3-5 hari.

Selain teknik pembedahan konvensional, ada beberapa teknik sunat yang lain, seperti Klem Plastbell, Klem Gomco, Klem Mogen, dan smart clamp. Namun yang paling disarankan adalah teknik pembedahan biasa. 

4. Pasca tindakan dan follow up

Setelah luka kering, sebaiknya datang kembali ke dokter untuk memeriksakan hasil jahitan. Jika terjadi perdarahan setelah pulang operasi, segera periksakan karena takut ada jahitan yang terbuka, misalnya karena anak tak bisa diam. 

Hati-hati memilih metode sunat

Hal lain yang perlu diwaspadai agar sunat bagi kesehatan anak laki-laki dapat dilakukan dengan benar. Banyak orangtua tergiur oleh iklan sunat dengan laser, tidak ada perdarahan, cepat sembuh, dan lain sebagainya. Iming-iming inilah yang membuat para orang tua membawa anaknya sunat dengan laser. 

Padahal sesungguhnya alat tersebut bukan laser yang sesungguhnya. Apa yang disebut sebagai laser CO2 tersebut tak lain adalah alat sorder (dalam bahasa kedokterannya disebut kauter). Fatalnya lagi, penis malah bisa teramputasi.

Sebaiknya sunat dilakukan oleh tenaga medis yang memahami prosedur sunat yang benar dan tidak membahayakan. Jangan hanya mengikuti apa kata orang lain, sunat di rumah sakit atau klinik sunat akan lebih baik.  

Dr. Arry Rodjani, Sp.U dari Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM, Jakarta

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Selanjutnya

Kebutuhan Air Anak

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan