PASANGAN BAHAGIA

Kok Si Kecil ‘Nempel’ Terus?

Duh, pusing juga ya kalau anak sulit ditinggal dan maunya nempel terus sama ibu? Akhirnya, banyak pekerjaan yang sulit dilakukan karena hal ini. Apa ya penyebabnya?

Desi Hariana | 23 September 2019

 

Sindrom ‘anak cengeng’ karena ditinggal sementara oleh orangtua memang sering ditemukan pada anak usia di bawah 2 tahun. Sesungguhnya kondisi kecemasan berpisah atau separation anxiety ini adalah sebuah tahapan perkembangan psikologis yang normal dilewati oleh anak di usia tersebut. Namun demikian, waspadalah jika kecemasan berpisah dengan orangtua ini berlanjut hingga usia yang lebih besar.

Proses anak memahami arti ‘perpisahan sementara’

Sebelum Anda kesal pada anak karena sifatnya yang terlalu ‘nempel’ pada Anda, sebaiknya pahami dulu tahapan mereka dalam memahami konsep perpisahan.

1. Anak usia 0-6 bulan. Dalam tahapan ini, umumnya anak tak begitu peduli oleh siapa ia diasuh. Selama semua kebutuhannya dipenuhi, ia tak akan terlalu rewel. Saat ini, anak belum memahami proses ‘berpisah’ dengan baik. 

2. Anak usia 4-7 bulan. Bayi mulai paham jika ada benda atau orang yang tak terlihat olehnya, maka benda atau orang tersebut sesungguhnya masih ada, tidak ‘hilang’ selamanya (object permanence). Mereka akan mencari, bahkan menangis, hingga dapat melihat benda atau orang tersebut kembali. 

3. Anak usia 8 bulan hingga 1 tahun. Walaupun anak sudah lebih mandiri, namun justru di usia inilah kecemasan akan perpisahan dengan orangtua atau figur penting dalam hidupnya akan muncul. Ia mungkin gelisah, menangis, hingga memperlihatkan tantrum kala akan ditinggal.

4. Anak usia 1-2 tahun. Ada anak yang masih sulit untuk ditinggal, ada juga yang sudah bisa memahami konsep perpisahan secara positif. Ia mengerti bahwa orangtua akan pergi untuk kembali. Ingat, saat ini anak mungkin belum terlalu paham akan konsep waktu (pagi, siang, malam), jadi perlu dijelaskan sesuai jadwal hariannya, misalnya, “Ayah atau Ibu akan pulang setelah kamu makan siang (atau sebelum tidur malam).” Usahakan untuk menepati janji tersebut. 

Waspadai jika kecemasan berlangsung lama

Ada anak yang mengalami kecemasan berpisah di bawah usia 1 tahun, antara 1-2 tahun, tapi ada juga yang tak pernah mengalaminya. Ini tergantung karakter anak, juga kejadian atau kondisi khusus yang dialaminya. Jika anak mengalami perceraian, pindah rumah, meninggalnya anggota keluarga, kecelakaan, dan lainnya, ia dapat mengalami kecemasan berpisah hingga usia yang lebih besar, bahkan hingga dewasa.

Oleh karena itu, waspadalah selalu akan tanda munculnya separation anxiety disorder. Biasanya disertai dengan gejala fisik yang bersifat psikosomatis seperti sakit kepala, mual, muntah, mimpi buruk hingga mengompol saat harus berpisah dengan orangtua atau figur penting dalam hidupnya. Waspada kondisi seperti ini jika berlangsung selama 1 bulan pada anak di atas 2 tahun hingga remaja, dan 6 bulan pada orang dewasa. Kemungkinan ahli akan menyarankan konseling atau terapi, baik bagi yang mengalaminya, maupun keluarga sebagai support system.

 

Referensi:

  • https://kidshealth.org/en/parents/sep-anxiety.html
  • https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/separation-anxiety

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Alergi Hewan Peliharaan

Artikel Selanjutnya

Jaga Kesehatan Mata

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan