KESEHATAN ANAK

Komplikasi Penyakit Diabetes pada Anak

Penyakit diabetes dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Diabetes adalah penyakit yang dapat mengakibatkan komplikasi pada organ tubuh lainnya. Ketahuilah komplikasi penyakit diabetes pada anak.

Desi Hariana | 18 April 2023

DM atau diabetes melitus adalah kondisi medis kronik yang menyebabkan gangguan pada kemampuan tubuh mengubah makanan -terutama gula- menjadi energi. Diabetes yang tidak diatasi dengan benar menyebabkan kadar gula darah meningkat. Setelah bertahun-tahun, hal ini akhirnya dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Tipe diabetes

Diabetes terbagi menjadi dua tipe, yaitu DM Tipe 1 dan Tipe 2.

1. DM Tipe 1 terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin. Insulin berfungsi untuk membantu mengubah gula (glukosa) menjadi energi. Jika Insulin tak cukup, berarti tubuh tak dapat memproses gula secara benar. Gula ini akan keluar dari tubuh bersamaan dengan air. Tipe ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Ciri-cirinya:

  • sering berkemih, terutama di malam hari (kadang mengompol)
  • sering kehausan
  • lemah, mudah lelah
  • kehilangan berat badan
  • nafsu makan meningkat.

2. DM Tipe 2 lebih sering terjadi pada orang dewasa. Namun dengan meningkatnya kasus obesitas di kalangan anak, maka kasus DM Tipe 2 juga ditemukan pada anak. Ciri-cirinya hampir sama dengan DM Tipe 1 dan muncul secara bertahap. Begitu juga dengan area leher dan ketiak yang sedikit lebih gelap.

Selain masalah berat badan, biasanya ada faktor risiko yang dimiliki anak dengan DM Tipe 2 ini, seperti:

  • riwayat keluarga penderita diabetes
  • lahir dari ibu yang mengalami diabetes saat hamil (diabetes gestasional)
  • masalah kesehatan lainnya yang mempengaruhi kemampuan tubuh mengelola insulin.

Komplikasi yang dapat terjadi

Jika tidak dapat dikontrol dengan baik, diabetes akan mengikabatkan komplikasi penyakit lainnya. Walaupun tidak semua penderita diabetes akan mengalami komplikasi ini, namun kita tetap harus mewaspadai tanda-tandanya pada anak. Berikut adalah potensi komplikasi penyakit diabetes pada anak:

Komplikasi yang mungkin muncul terbagi menjadi dua:

1. Mikrovaskular yang melihatkan pembuluh darah kecil/halus

Komplikasi yang masuk dalam kategori ini seperti:

  • Retinopati (gangguan di pembuluh mata), katarak, atau glukoma.
  • Nefropati atau gangguan pada kerja ginjal.
  • Neuropati atau gangguan pada sistem saraf.

2. Makrovaskular yang melibatkan pembuluh darah besar

Yang masuk ke dalam kategori ini adalah komplikasi yang meliputi:

  • Risiko gangguan jantung (penyakit kardiovaskular).
  • Risiko terkena stroke (penyakit serebrovaskular).
  • Sirkulasi darah yang buruk ke anggota tubuh yang menyebabkan gangguan di kaki (penyakit vaskular periferal).

Komplikasi ini jarang muncul pada penderita DM Tipe 1 di bawah 5 tahun, atau sebelum pubertas. Bagi penderita DM Tipe 2, komplikasi bahkan dapat terjadi pada saat diagnosis ditegakkan. Semakin lama seseorang menderita diabetes, maka semakin besar kemungkinannya komplikasi ini akan muncul.

Namun demikian, komplikasi makrovaskular sangat jarang terjadi pada anak maupun remaja.

Mengontrol kadar gula darah

Kemampuan penderita diabetes mengontrol kadar gula darah akan sangat membantu untuk mencegah komplikasi penyakit diabetes pada anak. Meskipun hingga saat ini belum ada obat untuk diabetes, namun kondisinya dapat dikontrol. Kontrol gula darah dapat dilakukan dengan terapi insulin, pola makan sehat, serta berolahraga setidaknya 30 menit sehari.

Saat anak semakin besar, setidaknya berusia 7 tahun, ia sudah dapat melakukan suntikan insulin sendiri dan memeriksa kadar gula darah dengan alat yang sederhana. Namun demikian, tetaplah waspada pada gejala berikut ini:

  • Anak menggunakan terlalu banyak insulin. Gula darah mereka bisa menurun drastis (hipoglikemia). Hal ini dapat menyebabkan gemetaran, degup jantung cepat, mual, pusing, lemah, dan kehilangan kesadaran.
  • Anak menggunakan terlalu sedikit insulin. Gejala utama yang umum dapat kembali lagi, seperti kehilangan berat badan, sering berkemih, haus, atau lapar.

Mengajarkan anak cara untuk mengatasi kondisinya sehari-hari akan membentuk kebiasaan yang baik saat dewasanya nanti. Anda dapat meminta saran dokter atau orangtua lainnya mengenai cara membentuk kebiasaan baik bagi anak penderita diabetes.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan