KESEHATAN ANAK

Koreksi Mata Malas

Mata malas (lazy eyes) paling sering dijumpai pada anak. Bila koreksi mata malas terlambat dilakukan, dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang permanen.

Dyah Soekasto | 28 Juni 2021

Mata malas (lazy eyes) adalah kondisi dimana salah satu mata tidak berkembang sebagaimana mestinya. Dalam bahasa medis disebut dengan ambliopia. Mata malas terjadi ketika koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terbentuk sempurna pada masa kanak-kanak. Penglihatan yang buruk akan mengirimkan sinyal visual yang tidak jelas dan diterima keliru oleh otak.

Jika kondisi mata malas ini dibiarkan, maka otak akan belajar mengabaikan gambar yang ditangkap dari mata yang lebih lemah. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah penglihatan permanen.

Mengenal gejala mata malas

Koreksi mata malas sebelum anak usia 7 tahun memberikan peluang terbaik untuk memperbaiki kondisinya. Apa saja gejalanya?

  • Kesulitan mengatakan posisi sebuah benda seberapa dekat atau jauh.
  • Kebiasaan menyipitkan satu mata atau menutupnya.
  • Sering memiringkan kepala.

Penyebab mata malas

  • Kesalahan refraksi. Satu mata mungkin memiliki fokus yang jauh lebih baik daripada yang lain. Mata yang lain kemungkinan rabun jauh, atau bisa juga penglihatan terdistorsi atau kabur (astigmatisme). Ketika otak mendapatkan gambar buram, ia mulai mengabaikan yang buram. Jika hal ini berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, penglihatan pada mata yang kabur akan semakin parah.
  • Strabismus (juling). Kondisi dimana anak tidak dapat memfokuskan mata pada sebuah gambar, sehingga sering mengalami penglihatan ganda. Otak akan mengabaikan gambar dari mata yang tidak sejajar.
  • Katarak. Lensa keruh di dalam mata dapat membuat segala sesuatunya terlihat buram. Penglihatan di mata itu mungkin tidak berkembang sebagaimana mestinya.
  • Kelopak mata turun (ptosis). Kelopak mata yang kendur dapat menghalangi penglihatan seorang anak.
  • Koreksi mata malas

Koreksi mata malas dapat dilakukan di rentang usia 7-9 tahun. Meskipun makin cepat dikoreksi makin baik, namun ini tergantung dari penyebabnya. Berikut adalah beberapa penanganan mata malas berdasarkan penyebabnya:

  • Memperbaiki masalah penglihatan yang mendasari seperti rabun jauh, (astigmatisme). Sebagian besar anak dengan ambliopia juga membutuhkan kacamata untuk membantu mata mereka fokus.
  • Pembedahan, jika katarak yang menghalangi cahaya dari mata anak atau jika strabismus membuat mata anak tidak bisa bergerak bersamaan sebagaimana mestinya.
  • Mengenakan ‘penutup’ pada mata yang kuat untuk memaksa otak mereka menggunakan mata yang lemah. Pada awalnya, anak akan kesulitan melihat.
  • Penglihatan mereka akan berangsur membaik, walaupun mungkin butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Setelah itu, mereka tidak perlu memakai penutup sepanjang waktu. Tapi terkadang, ketika anak-anak kembali menggunakan kedua mata, mereka kehilangan beberapa penglihatan di mata yang lemah. Jika itu terjadi, mereka mungkin harus memakai penutup lagi.
  • Tetes mata yang mengandung obat yang disebut atropin, untuk mengaburkan mata yang kuat sehingga anak Anda tidak perlu memakai penutup mata. Ini juga memaksa otak mereka untuk menggunakan mata yang lemah.
  • Filter Bangerter dikenakan di atas lensa kacamata pada mata yang lebih kuat untuk mengaburkan penglihatan mereka, sehingga mereka harus menggunakan mata yang lemah.

Penelitian terbaru dari NEI atau National Eye Institute menunjukkan bahwa mata malas dapat berhasil diobati setidaknya hingga usia 17 tahun, namun orang dewasa pun tetap dapat mengobati kondisi ini. Hal ini mematahkan pendapat lama yang menyatakan bahwa mata malas hanya dapat dikoreksi hingga usia anak 7-9 tahun.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan