KESEHATAN ANAK

Krup atau Batuk ‘Menggonggong’

Krup adalah infeksi saluran napas bagian atas dan sering terjadi pada anak-anak. Ciri khas dari krup adalah batuk ‘menggonggong’ karena mirip suara gonggongan anjing laut.

Desi Hariana | 30 Mei 2023

Croup (krup) atau dalam bahasa medisnya disebut laringotrakeobronkitis merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang menyebabkan area laring (yang menghasilkan suara), trakea (pipa udara), dan bronki (saluran menuju paru) meradang dan bengkak. Kondisi ini menyebabkan anak mengalami batuk yang terdengar seperti suara gonggongan anjing laut, karena itu sering disebut ‘batuk menggonggong’.

Penyebab krup pada anak

Krup biasanya disebabkan oleh infeksi virus parainfluenza, sama dengan virus yang menyebabkan flu biasa. Namun, terkadang juga ditemukan infeksi bakteri yang dapat menyebabkan gejala lebih parah, dan kemungkinan anak perlu dirawat di rumah sakit. Pada umumnya, anak dengan gejala krup tidak perlu diopname, bahkan hanya dilakukan perawatan di rumah, akan membaik dalam 3-5 hari.

Apa saja gejala krup?

Gejala krup sering ditemukan pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun. Jarang yang mengalami krup di atas usia 5 tahun. Hal ini disebabkan anak usia balita masih memiliki saluran pernapasan yang lebih sempit, sehingga jika terjadi infeksi akan sangat mengganggu ketika ia bernapas.

Gejala yang muncul pada kondisi krup, antara lain:

  • Batuk yang seperti ‘menggonggong’ atau berisik.
  • Kondisi batuk memburuk apabila anak menangis atau kesal.
  • Demam
  • Suara parau
  • Napas cepat atau berbunyi seperti siulan (stridor).

Jika anak memperlihatkan gejala napas berat walaupun tidak menangis, mengeluarkan air liur banyak, sulit menelan, jauh lebih rewel, bagian mulut atau hidungnya terlihat biru atau keabuan, segera bawa ke IGD untuk penanganan kedaruratan. Hal ini dapat merupakan pertanda anak kekurangan oksigen.

Perawatan krup di rumah

Sebagian besar penyakit krup dapat diatasi dengan perawatan di rumah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua:

  • Bantu anak tenang, karena menangis atau merengek akan membuat batuknya bertambah parah.
  • Atasi demam anak dengan memberikannya asetaminofen, dan untuk anak di atas 6 bulan dapat diberikan ibuprofen atau parasetamol dalam sirup demam khusus anak.
  • Gunakan pelembab udara (humidifier) atau anak duduk di kamar mandi yang berisi uap air panas selama kurang lebih 10 menit, untuk meredakan batuknya.
  • Jika udara di luar rumah sedang sejuk, ajak anak untuk berjalan-jalan di luar rumah sebentar untuk meredakan gejala yang ia rasakan.
  • Pastikan anak tidak mengalami dehidrasi dengan selalu memberikannya minum secara berkala.
  • Anak perlu banyak istirahat, batasi ia waktu untuk bermain atau permainan yang ia lakukan juga sebaiknya yang tidak melelahkan secara fisik.

Waspada pada anak-anak dengan risiko tinggi

Beberapa anak memiliki risiko tinggi untuk mengalami krup yang parah, misalnya anak yang lahir prematur (dengan saluran pernapasan yang belum matang), atau anak dengan asma dan penyakit paru lainnya. Anak perlu dibawa ke rumah sakit jika gejalanya tidak membaik dalam 5 hari, atau bahkan semakin buruk dan ia terlihat kesulitan untuk bernapas. Ia dapat diberi bantuan pernapasan (selang oksigen) atau suntikan steroid untuk meredakan peradangan di saluran napasnya.

Krup juga mudah menular melalui droplets atau cairan tubuh yang tersebar dari mulut. Oleh karena itu, sebaiknya anak dijauhkan dahulu dari anak lain agar tidak terjadi penularan penyakit.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan