Lingkungan Tidur Berisiko bagi Bayi
Anissa Aryati | 15 Juli 2020
Saat bayi mulai terlelap, ibu pasti merasa lega bisa segera menidurkannya di dalam kamar. Selain ibu bisa mengambil jeda untuk beristirahat saat bayi tidur. Menidurkan bayi di tempat yang sudah disediakan untuknya juga akan membuat bayi pulas dan lebih leluasa untuk bergerak. Tapi sudahkah ibu memastikan lingkungan tersebut benar-benar aman untuk bayi? Banyak kelalaian kecil yang tanpa disadari dapat menciptakan lingkungan tidur berisiko bagi bayi.
Apa bahayanya?
Berikut kecerobohan yang perlu dihindari agar tidak berisiko buruk bagi bayi saat tidur.
- Hindari menaruh banyak bantal guling di sisi kiri, kanan, atas, dan bawah bayi karena bantal bisa menutup bagian muka bayi saat bergerak sehingga ia tidak bisa bernafas.
- Mainan baik boneka dan lainnya sebaiknya tidak diletakkan di tempat tidur bayi. Demikian pula dengan botol susu karena bila tersenggol tangan bayi selain tumpah akan berisiko bila mengenai hidung. Mainan juga bisa menutup wajah bayi sementara bayi belum paham bagaimana menyingkirkan mainan tersebut bila merasa terganggu.
- Gunakan matras/kasur yang keras untuk alas tidur bayi karena kasur yang terlalu lembut/berbulu justru bisa menghalangi jalan nafas saat bayi dalam posisi miring.
- Bila kondisi udara dingin kenakan piyama atau masukkan dalam selimut yang berbentuk karung. Pemakaian selimut biasa tidak disarankan karena pada saat bayi bergerak selimut bisa saja tak sengaja tertarik menutup wajahnya.
- Tidurkan bayi dalam posisi telentang. Posisi miring sangat berbahaya apabila bayi belum bisa tengkurap dan membalikkan badan sendiri.
- Jangan membiarkan bayi tertidur di car seat tanpa pengawasan karena akan bayi berisiko jatuh.
- Jangan tidurkan bayi satu tempat tidur dengan Anda dan anggota keluarga lainnya karena dalam posisi tertidur tanpa sadar bayi bisa tertindih. Sebaiknya bayi tidur satu kamar dengan orangtua namun beda tempat tidur--bayi tidur di box dan orangtua di ranjang.
Kemungkinan terburuk
Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada bayi. SIDS merupakan sindrom kematian bayi yang bisa terjadi secara mendadak saat bayi tengah terlelap. Selain dari lingkungan tidur, faktor fisik seperti berat badan lahir rendah, cacat otak atau infeksi pernafasan dapat pula berisiko menimbulkan SIDS. Dalam suatu penelitian menyebutkan bahwa SIDS banyak terjadi dan dialami bayi berusia 12 bulan atau yang lebih mudah dari itu.
Sumber:
IG Live Anakku: Anak Kok Kepalanya Peyang
8 Juli 2020
Pembicara:
Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K)
Referensi :
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-infsn-death-syndrome/symtoms-causes/syac-20352800
- https://www.webmd.com/parenting/sids-prevention