KESEHATAN KELUARGA

Makanan Pendukung Imunitas Tubuh (1)

Selain menjalani gaya hidup sehat, imunitas tubuh juga ternyata dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan. Beberapa makanan pendukung imunitas tubuh ini terbukti cukup efektif membantu tubuh ‘melawan’ berbagai penyakit.

dr. Ika Fitriana, Sp.PD | 20 Juni 2020

Menurut sebuah artikel kesehatan “The Truth About Your Immune System” yang dipublilkasikan oleh Harvard Health Publications, garis pertahanan pertama terhadap serbuan kuman penyakit adalah menjalankan gaya hidup sehat. 

Sistem imunitas akan berfungsi dengan baik saat kita melakukan ‘strategi’ hidup sehat seperti tidak merokok, makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, tidur cukup, tidak mengonsumsi minuman beralkohol serta melakukan medical check up secara teratur. Yang juga perlu diketahui adalah makanan pendukung imunitas tubuh, berikut ini.

Makanan pendukung imunitas tubuh

Beberapa makanan ternyata dapat meningkatkan jumlah sel darah putih (leukosit) dalam darah, yang akan meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, zat-zat yang didapat dari makanan tersebut juga dapat membantu membersihkan sel-sel mati dalam darah. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan pendukung imunitas tubuh yang sebaiknya ada dalam menu sehari-hari:

Vitamin C. Vitamin ini bisa dibilang yang paling sering diteliti sehingga sudah banyak diketahui manfaatnya. Selain menambah jumlah sel darah putih, vitamin C juga meningkatkan tingkat interferon (antibodi yang melindungi permukaan sel). Vitamin C meningkatkan HDL (high-density lipoprotein) atau lemak baik sehingga mengurangi tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Nilai plus lainnya, rutin mengonsumsi vitamin C akan menurunkan risiko kanker usus besar, prostat, dan payudara. 

Jumlah vitamin C yang direkomendasikan adalah 75-90 mg/hari untuk orang dewasa dan 25 mg untuk anak-anak.  

Vitamin E. Dalam tubuh kita ada yang disebut dengan sel pembunuh alami yang bertugas untuk mencari kuman penyakit dan sel kanker lalu membunuhnya. Vitamin E membantu sel-sel ini untuk bekerja lebih giat lagi. Vitamin E meningkatkan produksi sel B, sel imunitas penghasil antibodi pembunuh bakteri. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health pada 87 ribu subjek yang diteliti, vitamin ini juga menurunkan tingkat risiko terkena penyakit jantung sampai 50%.

Vitamin E bisa didapatkan dari makanan seperti biji-bijian, minyak sayur, brokoli, dsb. Orang dewasa membutuhkan 10 mg/hari dan 7 mg/ hari untuk anak-anak. Namun kebutuhan ini juga tergantung gaya hidup. Mereka yang jarang berolahraga, merokok dan sering minum minuman beralkohol membutuhkan vitamin E dalam jumlah lebih banyak (namun tidak lebih dari 1.000 mg/hari karena dapat mengakibatkan keracunan). 

Asam lemak Omega-3. Asam lemak yang terkandung dalam flaxseed oil (Linum usitatissimum) dan minyak ikan (salmon, tuna, sarden) ini berfungsi sebagai pendorong imunitas dengan meningkatkan aktivitas fagosit--sel darah putih yang memakan bakteria. Inilah mungkin alasan nenek atau ibu kita begitu rajin menyuapi minyak ikan sewaktu kita kecil. Kebiasaan ini pun biasanya diteruskan pada anak-anak Anda, bukan? Konsumsilah asam lemak omega-3 bersamaan dengan vitamin E yang dapat berkolaborasi meningkatkan imunitas tubuh. 

Probiotik. Dikenal sebagai bakteri baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Saluran cerna yang sehat otomatis dapat mendukung sistem imunitas tubuh yang optimal. Probiotik yang terbaik adalah dari spesies Lactobacillus dan Bifidobacteria. Untuk proteksi terbaik, probiotik perlu dikonsumsi setiap hari dalam bentuk yogurt, susu, atau bubuk yang dibubuhi pada makanan dan minuman. 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan