Makanan Pendukung Imunitas Tubuh (2)
dr. Ika Fitriana, Sp.PD | 20 Juni 2020
Dalam bagian pertama artikel ini, telah disampaikan bahwa garis pertahanan pertama terhadap serbuan kuman penyakit adalah menjalankan gaya hidup sehat. Termasuk juga mengonsumsi makanan pendukung imunitas tubuh yang beberapa diantaranya mengandung zat-zat penting berikut:
Karotenoid. Karotenoid adalah pigmen alami yang ditemukan dalam tumbuhan tertentu. Karotenoid memberikan warna merah cerah, oranye, atau warna kuning pada banyak sayuran, berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menjadi sumber vitamin A.
Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil, vitamin A dalam tubuh berguna untuk memerangi sel-sel kanker dan meningkatkan antibodi. Kebutuhan vitamin A orang dewasa sebanyak 600 g/hari dan anak-anak 400 g/hari.
Bioflavenoid. Beberapa orang menyebutnya vitamin P walaupun sebenarnya ia bukanlah sejenis vitamin. Bioflavonoid banyak terdapat pada bahan putih tepat di bawah kulit buah citrus dan juga dalam lada, anggur, kayu pinus, bawang-bawangan, berries, teh hijau, sorgum, aprikot, kedelai, tomat, brokoli, dan lain-lain. Zat ini melindungi sel dari polutan perusak.
Bioflavenoid bertugas mengisi celah pada membran terluar sel agar kuman penyakit tidak dapat menginfiltrasi sel. Bioflavenoid mengurangi penimbunan kolesterol di bagian dalam arteri sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Makan sayur 6 kali sehari dapat memenuhi kebutuhan kita akan zat ini.
Zinc. Mineral yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai seng ini membantu meningkatkan imunitas. Tanpa zinc, ratusan enzim dalam tubuh tidak bisa berfungsi. Selain meningkatkan produksi sel darah putih, zinc juga meningkatkan jumlah sel T dalam darah yang memerangi infeksi dan menahan laju pertumbuhan sel kanker.
Sejak zaman dahulu, zinc sudah terkenal dapat mempercepat penyembuhan bagi mereka yang baru sembuh sakit atau operasi. Namun terlalu banyak zinc dalam tubuh juga dapat berakibat buruk pada kesehatan. Mengonsumsi makanan kaya zinc seperti kerang, sereal yang telah diperkaya dengan zinc (untuk anak), kepiting, daging merah dan kacang-kacangan dapat memenuhi kebutuhan zinc sebanyak 15-25 mg/hari untuk orang dewasa dan 5 mg/hari untuk anak-anak.
Garlic. Bawang putih sejak lama telah dikenal sebagai salah satu bumbu dapur yang penting dan selalu ada sebagai penyedap rasa makanan. Ternyata, bawang putih juga mengandung senyawa sulfur yang dapat meningkatkan antibodi sekaligus sebagai antioksidan penghilang radikal bebas dalam aliran darah. Bumbu ini juga sahabat jantung karena menghalangi sel-sel lemak lengket pada bagian dalam arteri.
Selenium. Mineral lainnya yang mampu meningkatkan sel pembunuh alami untuk infeksi dan sel kanker adalah selenium. Anda bisa mendapatkannya dari makanan laut seperti ikan tuna, lobster, udang, atau whole grains dan sayuran, beras merah, kuning telur, beberapa jenis keju, daging ayam, biji bunga matahari, bawang putih, dan daging domba.