MITOS & FAKTA

Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan

Benarkah zat curcumin yang terkandung dalam kunyit dapat mendatangkan manfaat bagi kesehatan?

Dyah Soekasto | 27 April 2020

Kunyit adalah bumbu masakan yang sudah begitu akrab dengan para ibu di Indonesia. Banyak menu makanan kita yang menggunakan kunyit sebagai salah satu bumbunya. Namun akhir-akhir ini, kunyit mendapat sorotan lebih karena dianggap dapat melindungi tubuh kita dari infeksi, benarkah? Mari kita telaah manfaat kunyit bagi kesehatan.

1. Kunyit kaya akan vitamin dan mineral penting

Fakta

Sejak awal 1990-an, para ilmuwan telah meneliti khasiat dari tanaman rimpang golongan rempah-rempah ini. Menurut Lembaga Agrikultur Amerika Serikat, atau USDA, satu sendok makan bubuk kunyit mengandung: 29 kalori, 0,9 gr protein, 0,31 gr lemak, 6.31 gr karbohidrat, 2,1 gr serat, 0,3 gr gula. Satu sendok kunyit mencukupi 26% kebutuhan mangan harian, 16% zat besi harian, 5% potasium harian, dan 3% vitamin C harian.

Warna kuning pada kunyit (curcuminoid) merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang terdiri dari curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Kunyit juga mengandung minyak atsiri 2-5%, arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin, dan damar. Juga sejumlah mineral seperti magnesium, besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, alumunium dan bismuth.

2. Kunyit dapat meningkatkan fungsi hati

Fakta:

Efek antioksidan dari kunyit dikatakan dapat menghentikan kerusakan hati akibat racun. Kabar baik bagi orang yang menggunakan obat untuk diabetes atau kondisi kesehatan lain yang mungkin berimbas pada hati, akibat penggunaan obat jangka panjang. 

Namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguatkan temuan tersebut. Sampai saat ini tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan mengonsumsi suplemen curcumin. 

3. Kunyit memperlambat pertumbuhan sel kanker

Fakta:

Studi mengenai hal ini masih dalam tahap awal. Menurut American Cancer Society, curcumin terbukti membunuh sel kanker, tetapi hanya di tingkat laboratorium; hasil dari uji klinis belum dipublikasikan. Uji klinis untuk menyelidiki curcumin sebagai pencegah kanker pada kondisi prakanker, sebagai pengobatan kanker, dan untuk mengatasi efek pengobatan kanker (terapi radiasi, kemoterapi) masih dilakukan.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan suplemen herbal apapun, termasuk curcumin. Dikhawatirkan dapat mengganggu obat-obatan tertentu, termasuk beberapa obat kemoterapi.

4. Kunyit dapat membantu atasi peradangan

Fakta:

Beberapa penelitian memang telah mengindikasikan bahwa kunyit dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit ringan, tanpa efek samping. Contohnya untuk perut yang sakit, mirip dengan cara kerja obat-obatan penghilang rasa sakit lainnya. 

The Arthritis Foundation mengutip beberapa penelitian di mana kunyit telah mengurangi peradangan, termasuk radang sendi. Kemampuan anti-inflamasi ini membantu mengurangi keluhan yang dirasakan penderita. Namun penelitian meta-analisis menemukan bahwa belum ada bukti konklusif kunyit dapat menggantikan obat nyeri komersial, seperti parasetamol atau ibuprofen.

Sebagai bumbu masakan, tentu saja kunyit tak dapat tergantikan. Namun untuk digunakan sebagai ‘obat’ dalam sebuah penyakit, jalan kunyit masih panjang. Jika Anda yang sudah merasakan manfaat kunyit bagi kesehatan, berarti Anda mendapat bonus! 

Referensi:

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/expert-answers/curcumin/faq-20057858
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/306981#Side-effects-of-turmeric
  • https://www.medicaldaily.com/turmeric-myths-and-facts-does-curcumin-popular-traditional-medicine-boost-408326
  • https://www.yahoo.com/lifestyle/11-turmeric-myths-stop-believing-200804361
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan