KESEHATAN ANAK

Memperkenalkan Puasa pada Anak

Mengajarkan puasa Ramadhan kepada anak perlu tahap pengenalan dan mempertimbangkan kondisi mereka.

Anissa Aryati | 24 April 2020 

Dibutuhkan kesabaran orangtua untuk memperkenalkan puasa pada anak di bulan Ramadhan. Dalam hal ini anak butuh waktu untuk menyesuaikan perubahan kebiasaan makan mereka dari pagi, siang, dan malam menjadi sahur dan berbuka. Bila orangtua berhasil melakukannya maka terasa bahagiannya melihat Si Kecil akhirnya ikut berpuasa.

Tahap pengenalan

Memperkenalkan puasa pada anak pada tahap awal bisa dimulai dengan memberikan penjelasan tentang pengertian dan manfaat puasa. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak bahwa puasa itu adalah bagian dari ibadah umat Islam yang juga memiliki manfaat dari sisi kesehatan karena memberi waktu pada organ pencernaan untuk beristirahat. Pengertian semacam ini sudah harus diberikan pada anak dari usia 4 tahun karena pada usia ini anak sudah dapat memahami. 

Proses pelatihan puasa bisa dimulai saat anak menginjak usia 7 tahun. Dalam hal ini orangtua bisa mulai mengajak anak dengan puasa secara bertahap. Anak boleh mulai dengan puasa setengah hari yaitu dari sahur hingga Dzuhur. Setelah berbuka, anak boleh melanjutkan puasa hingga Maghrib.  

Catatan penting bagi orangtua yang ingin memperkenalkan puasa pada anak jangan memaksa anak untuk puasa. Setiap anak berbeda. Ada anak yang baru berusia 7 tahun sudah mampu berpuasa satu hari penuh namun ada pula anak hanya mampu puasa setengah hari. Dalam hal ini orangtua harus menyadari bahwa kematangan fisik dan psikologis yang dimiliki tiap anak berbeda dan inilah yang menentukan kemampuan anak dalam berpuasa.

Pastikan kondisi anak

Dalam berpuasa anak belajar menahan lapar. Orangtua perlu menyadari bahwa anak memiliki imunitas yang berbeda dengan orang dewasa. Dalam kondisi lapar tubuh anak bisa merespon berbagai hal, termasuk munculnya gangguan pada kesehatan anak. Demi menjaga kestabilan kesehatan anak selama berpuasa ada upaya yang bisa dilakukan orangtua.

  • Berikan anak konsumsi cairan lebih banyak beberapa hari menjelang Ramadhan atau sebelum puasa. Saat sahur dan berbuka pastikan kecukupan cairan ini tetap dipertahankan untuk mengantisipasi  anak agar tidak mengalami dehidrasi.
  • Berikan makanan sahur selambat mungkin atau beberapa menit sebelum waktu imsak, tapi juga jangan terlalu mepet waktunya.
  • Jangan biarkan anak makan berlebihan dan hindarkan makanan pedas karena ini dapat meningkatkan keasaman lambung dan membuat perut mereka kembung. 
  • Hadirkan makanan sehat yang kaya akan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa.

Memperkenalkan puasa pada anak pada tahap awal memang membutuhkan penyesuaian. Dalam hal ini jangan pernah paksakan anak untuk tetap berpuasa apabila anak kelihatan mengalami tanda dehidrasi, kelelahan, wajah pucat, dan berkeringat. Bisa jadi anak belum mampu berpuasa dan orangtua wajib membatalkan puasa anak dan segera memberinya minum dan makan.

Referensi :

  • https://www.thestar.com.my/lifestyle/health/201307/17/healthy-fasting-for-children/
  • https://www.arabnews.com/news/458600
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan