KESEHATAN IBU

Masalah Payudara Saat Menyusui

Tak semua ibu memiliki pengalaman sama dalam menyusui, namun rata-rata memiliki masalah payudara saat menyusui, seperti lecet, payudara abses, dan sebagainya.

Dr. IGAN Partiwi, Sp.A, MARS | 31 Maret 2020

Memang sudah tak terbantahkan bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Namun pemberian ASI sering kali terkendala dengan adanya masalah payudara saat menyusui. Sebut saja puting lecet, puting masuk, puting terluka, payudara bengkak (abses), atau mastitis. Ayo ibu jangan berputus asa, ketahuilah solusinya.

1. Puting lecet atau luka

Jika saat menyusui tidak terjadi perlekatan (latching) yang kurang baik antara mulut bayi dan puting ibu, maka lecet atau luka dapat terjadi. Bayi akan menarik puting, menggigit, dan menggesek kulit payudara sehingga menimbulkan nyeri. Belum tentu ada kelainan pada lidah bayi seperti tongue tie

Masalah ini biasanya terjadi pada minggu pertama, saat ibu belum mengetahui posisi yang benar saat menyusui. Posisikan bayi agar mulutnya melekat dengan baik sehingga rasa nyeri segera berkurang. Tak perlu mengistirahatkan payudara, tetaplah menyusui sesuai kebutuhan bayi (on demand). Hindari menggunakan pompa ASI sementara waktu, sebaiknya perah ASI dengan tangan dahulu.

2. Payudara penuh

Beberapa hari setelah persalinan, yaitu saat ASI sudah mulai diproduksi, payudara dapat terasa nyeri, berat, keras. ASI kadang mengalir sendiri keluar  dan membasahi baju. Ibu tidak perlu khawatir karena payudara penuh adalah hal yang normal terjadi. 

Usahakan menyusui sesering mungkin dan dengan posisi yang benar sehingga payudara terasa lebih nyaman, rasa berat akan berkurang dan payudara melunak. Jika perlu, lakukan pijatan lembut seperti memerah saat sedang menyusui bayi, sehingga payudara lebih cepat terasa lunak.

3. Payudara bengkak

Payudara tampak merah, mengilat, dan sangat nyeri. Hal ini terjadi karena adanya bendungan pada pembuluh darah dan limfe. ASI tak dapat dikeluarkan sempurna sehingga payudara menjadi bengkak.

Untuk mencegahnya, segera susui bayi kapanpun ia inginkan, dan jangan memberi minuman lain pada bayi. Lakukan pijatan lembut dan keluarkan ASI yang terbendung dengan memerahnya perlahan.

Beberapa hal ini juga dapat dilakukan:

  • menstimulasi refleks oksitosin sebelum menyusui
  • memerah dengan cara kompres hangat pada payudara
  • mandi dengan air hangat
  • memijat ibu dengan lembut pada tengkuk dan punggungnya
  • memijat lembut payudara
  • merangsang payudara dan puting
  • mengusahakan ibu merasa rileks
  • setelah menyusui, kompres payudara dengan air dingin.

4. Mastitis dan abses

Mastitis adalah pembengkakan payudara yang disebabkan puting lecet atau saluran ASI yang tersumbat. Gejala klinisnya adalah payudara nampak merah, bengkak, keras, terasa panas dan nyeri. Jika mastitis ini mengalami komplikasi, akan muncul abses payudara yang merupakan kumpulan nanah yang terlokalisir diantar jaringan payudara.

Mastitis dapat diatasi dengan mengistirahatkan ibu, ASI tetap harus dikeluarkan, kompres, bila perlu (dan kondisi ibu demam), biasanya dokter memberi antibiotik dan obat pengurang nyeri. Jangan membiarkan kondisi mastitis menjadi abses, segera datang ke dokter kandungan Anda untuk segera diatasi.

Ayo ibu jangan menyerah, percayalah bahwa masalah payudara saat menyusui dapat teratasi. Bangkitkan rasa percaya diri ibu, yakinkan bahwa ibu dapat segera menyusui kembali, dan rasa nyeri akan berkurang.

Ingat, bayi ASI adalah bayi sehat.

Dr. IGAN Partiwi, Sp.A, MARS adalah dokter spesialis anak di RSIA Bunda Menteng, Jakarta.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan