Masalah Umum Saat Awal MPASI
Desi Hariana | 19 Maret 2021
Makan makanan padat (selain susu) adalah sebuah langkah besar bagi bayi dan tentunya juga orang tua. American Academy of Pediatrics menyarankan bayi mendapat ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Setelah itu, ia perlu mulai dikenalkan pada makanan padat. Memasuki tahap pemberian MPASI, orang tua perlu melihat tanda-tanda kesiapan Si Kecil untuk mulai makan makanan padat.
Berikut beberapa tanda-tandanya:
- Anak sudah bisa menegakkan kepalanya
- Sudah bisa duduk tegak saat didudukkan
- Mulai senang memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya
- Anak terlihat tertarik pada makanan dan sering menyondongkan tubuh atau membuka mulutnya saat melihat makanan.
Kesulitan yang sering dialami di masa awal MPASI
Setiap anak memang memberikan respons yang berbeda ketika pertama kali diberi MPASI. Ini adalah tantangan bagi orang tua, dan setiap orang tua melewati momen ini secara berbeda-beda. Ada beberapa masalah umum saat awal MPASI yang perlu diketahui orang tua sebelum memulai langkah pengenalan makanan pada Si Kecil, diantaranya:
1. Bayi menolak makanan yang diberikan
Semua makanan yang dicoba oleh bayi merupakan hal baru baginya, baik tekstur maupun rasa. Oleh karena itu, jika anak menolak untuk menelan makanan yang diberikan, Anda tak perlu berkecil hati. Beri ia waktu untuk terbiasa dengan berbagai rasa makanan, begitu pun dengan teksturnya. Coba di lain waktu dan hindari memaksakan karena anak dapat mengalami trauma.
2. Jika anak memiliki risiko alergi (atopik)
Para ahli tidak menyarankan untuk menunda pemberian jenis makanan tertentu pada anak. Namun jika anak memang memiliki kecenderungan atau risiko alergi dari orang tuanya, sebaiknya memang mengenalkan makanan berikut secara perlahan; kacang-kacangan, telur, gandum, kedelai, susu sapi. Perhatikan, apakah anak memperlihatkan reaksi alergi setelah diberikan makanan tersebut. Jika ada, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
3. Hindari pemberian madu untuk anak di bawah 1 tahun
Walaupun dapat menambah rasa manis pada makanan anak, namun madu mengandung spora yang dapat menyebabkan keracunan (botulisme) pada bayi di bawah 1 tahun.
4. Kemungkinan anak tersedak
Perhatikan ukuran makanan yang diberikan pada Si Kecil. Berikan makanan yang sudah bisa digigit ketika anak sudah mulai tumbuh gigi. Berikan ukuran kecil-kecil dahulu dan bertahap semakin besar. Jauhkan bayi dari makanan yang dapat menyebabkannya tersedak, seperti potongan keju, anggur, sayuran mentah, biji-bijian, popcorn, permen keras, atau potongan daging.
5. Setelah makan beberapa suap, tiba-tiba bayi mogok makan
Ketika anak mulai menolak membuka mulutnya, bahkan menangis dan rewel, kemungkinan ia sudah merasa sesi makan saat itu sudah cukup. Tak perlu Anda memaksakan makanan harus habis, lama kelamaan juga waktu makannya akan lebih panjang. Kadang anak bahkan hanya ingin bermain-main dengan makanannya, tak perlu memarahinya. Ia memang sedang dalam masa bereksplorasi, dan ini merupakan momen baginya untuk mempelajari bentuk dan tekstur makanan di tangannya.
Beberapa masalah umum saat awal MPASI ini mungkin berbeda pada setiap anak. Kuncinya adalah menghadapi berbagai masalah ini dengan hati yang tenang dan gembira. Anak biasanya akan merespons mood orang dewasa yang menyuapi atau menyiapkan makanannya. Ada beberapa anak yang picky eater, ada juga yang justru sangat suka makan. Keduanya tetap harus diperhatikan, terutama berhubungan dengan tinggi dan berat badan normal untuk sesuai usianya.
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20046200#:~:text=The%20American%20Academy%20of%20Pediatrics,%2Dfeeding%20or%20formula%2Dfeeding.
- https://yourkidstable.com/baby-wont-eat-solids/
- https://www.babysleepsite.com/baby-solid-foods-complications/how-baby-reacts-to-solids/
- https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html