Melatih Komunikasi Nonverbal pada Anak Autistik
Desi Hariana | 7 Juli 2023
Saat berkomunikasi, kita perlu menguasai beberapa keterampilan penting seperti kemampuan mengontrol emosi, mendengarkan, membaca bahasa tubuh, hingga berbicara. Pada anak-anak dengan ASD, keterampilan yang dibutuhkan tersebut ada yang tidak terpenuhi, atau tidak berkembang dengan sempurna, sehingga proses komunikasi pun sering kali terganggu.
Salah satu keterampilan yang cukup sulit dipelajari oleh anak autistik adalah komunikasi nonverbal, saat anak harus memperhatikan ekspresi atau gestural lawan bicara.
Cara melatih komunikasi nonverbal pada ASD
Mengingat pentingnya komunikasi sebagai dasar dalam berhubungan dengan orang lain, anak autistik perlu melatih kemampuan komunikasi nonverbal mereka. Diskusikan dengan anak, bagaimana memahami beberapa hal berikut ini:
1. Postur dan gerakan tubuh
Sikap tubuh ketika berkomunikasi dapat menunjukkan banyak hal pada orang lain, misalnya bagaimana sebaiknya postur tubuh kita ketika berbicara dalam situasi formal dan nonformal, atau ketika bertemu dengan orang baru.
2. Kontak mata
Mata juga memiliki peran penting dalam menyampaikan maksud dan tujuan kita saat berkomunikasi. Sayangnya, anak ASD merasa tak nyaman kala harus bertatapan dengan orang lain. Latihlah secara perlahan sampai ia dapat melakukannya secara natural.
3. Ekspresi wajah dan gestural
Ketika berkomunikasi, kita juga berekspresi sesuai dengan suasana hati, bahkan melakukan gerakan tangan. Anak perlu memahami apa saja arti ekspresi dan gerakan tangan yang diberikan oleh lawan bicara. Anda dapat mengajari anak melalui bantuan visual aid seperti kartu atau gambar ekspresi wajah manusia.
4. Sentuhan
Kadang ketika berbicara, orang akan menyentuh orang lain seperti tangan atau bahu. Hal ini mungkin dirasa tidak nyaman bagi anak ASD, namun ia perlu tahu bahwa beberapa sentuhan merupakan hal yang wajar dan menunjukkan kedekatan.
5. Intonasi suara
Penggunaan intonasi suara yang tepat juga penting sebagai bagian dari pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi. Jelaskan atau contohkan pada anak intonasi suara ketika orang marah, sedih, kesal, dan emosi lainnya.
Hal yang juga perlu kita perhatikan adalah di tingkat mana keterampilan anak dalam berkomunikasi. Jangan memaksakan anak untuk segera menguasai apa yang kita ajarkan karena bagi mereka, hal-hal tersebut cukup sulit untuk dipahami.
Dibutuhkan kesabaran dan rutinitas dalam melatih komunikasi nonverbal pada anak autistik.
Referensi: