KESEHATAN IBU

Memilih Jenis Kelamin Bayi, Mungkinkah?

Dengan menjalani perawatan kesuburan moderen, memilih jenis kelamin bayi saat ini sangat mungkin dilakukan bagi pasangan yang sedang berusaha memiliki keturunan.

Anissa Aryati | 16 Maret 2021

Penerapan teknologi tinggi pada perawatan kesuburan moderen memang membuat beberapa hal yang dulu dianggap tak mungkin, menjadi bisa dilakukan. Salah satunya adalah memilih jenis kelamin untuk calon bayi. Jika pasangan ingin memiliki anak pertama laki-laki, lalu urutan berikutnya perempuan, atau dengan sekali kehamilan mendapatkan kedua jenis kelamin yang sama atau berbeda, saat ini hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.

Perawatan kesuburan untuk pilihan jenis kelamin

Dengan kelebihan yang ditawarkan, selain membutuhkan kesabaran serta waktu yang lebih terfokus, perawatan kesuburan moderen tentu saja membutuhkan budget yang tidak kecil. Berdasarkan data dari National Center of Health Statistic, diantara kelahiran 105 bayi berjenis kelamin laki-laki terdapat peluang kehamilan 100 bayi perempuan.

Beberapa klinik kesuburan memberikan persyaratan bagi pasangan yang akan menjalani perawatan kesuburan moderen untuk memilih jenis kelamin bayi, yaitu pasangan telah menikah dan setidaknya telah memiliki satu anak. Pasangan yang akan menjalani perawatan kesuburan moderen juga biasanya dianjurkan untuk menjalani tes hormon dan terapi obat-obat kesuburan untuk memperbesar peluang kehamilan dengan pilihan jenis kelamin seperti yang diharapkan.

Ada dua pilihan inseminasi buatan yang dapat memperbesar peluang pilihan jenis kelamin, yaitu inseminasi Intrauterine (IUI) dan In Vitro Fertilization (IVF). Apa perbedaanya?

1. Inseminasi Intrauterine (IUI)

IUI merupakan suatu pilihan untuk memilih jenis kelamin bayi dengan metode mendekatkan sperma pada tempat terjadinya pembuahan. Dalam hal ini, dokter obgyn akan menggunakan tabung kecil untuk memasukkan sperma ke dalam rahim.

2.In Vitro Fertilization (IVF)

IVF merupakan metode reproduksi yang dilakukan dengan menggunakan sel telur dan sperma pasangan. Dalam proses IVF yang dilakukan di laboratorium, telur-telur yang sudah siap akan dipertemukan dengan sperma. Selanjutnya, telur-telur yang sukses dibuahi (embrio) akan disortir lalu ‘ditanam’ di dalam rahim. Penanaman lebih dari satu embrio akan menghasilkan peluang kehamilan lebih dari satu janin atau multiple pregnancy. Satu siklus yang diperlukan waktu untuk menentukan perkembangan embrio adalah sekitar tiga minggu.

Teknologi IVF akan sangat membantu pasangan yang mengalami masalah dengan kehamilan, termasuk masalah genetik pada pembuahan. Keberhasilan teknologi IVF ditentukan juga oleh usia dan faktor kesuburan.

Selain untuk memilih jenis kelamin bayi, penggunaan teknologi tinggi pada perawatan kesuburan modern juga memungkinkan untuk melakukan eliminasi gen yang dapat menyebabkan penyakit keturunan pada anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan