KESEHATAN ANAK

Mengatasi Bayi yang Rewel

Rewel merupakan bentuk respon bayi atas ketidak nyamanan yang ia alami. Jika intensitas terjadi berulang diperlukan solusi untuk mengatasi bayi yang rewel.

Anissa Aryati | 31 Mei 2021

Tak seperti biasanya hamper sepanjang hari bayi rewel dan kerap menangis. Disusui tetap rewel dan tidur cepat terbangun, begitupun saat ibu mengecek kondisi popok, semua aman. Kenapa ya?

Menangis adalah cara bayi mengungkapkan apa yang ia rasakan. Bayi menangis umumnya terjadi menjelang sore dan malam hari. Biasanya bayi mulai menangis di usia 2-3 minggu dan berakhir di usia 3-4 bulan. Rata-rata bayi menangis 2-4 jam sehari.

Rewel karena banyak sebab

Bayi rewel terjadi karena berbagai sebab, mulai dari kondisi lingkungan yang membuatnya kurang nyaman maupun masalah yang lebih serius dari itu. Dalam hal ini orang tua perlu jeli mencari penyebabnya. Apakah bayi menangis karena terbangun dari tidurnya atau sebaliknya sedang mengantuk dan ingin ditidurkan. Tapi berberbagai kondisi lain juga bisa menjadi faktor pemicu bayi rewel:

  • Bayi mengalami kolik. Satu dari 5 bayi ditemukan mengalami kolik. Meski bukan suatu penyakit, kolik berhubungan dengan serangkaian tingkah laku yang tak biasa pada bayi. Bayi dikatakan kolik apabila saat menginjak usia 3 minggu ia menangis lebih dari 3 jam.
  • Bayi lapar. Bayi menangis bisa disebabkan ibu tidak segera menyusui saat bayi lapar. Kondisi lain juga bisa disebabkan suplai ASI kurang atau bayi mengalami kesulitan mengisap yang disebabkan bingung puting.
  • Bayi sedang tumbuh gigi. Bayi mengalami percepatan pertumbuhan gigi mungkin bisa terjadi di luar perkiraan. Diitandai oleh bayi yang ingin mengunyah atau sebaliknya ia menolak sama sekali.

Bayi menginginkan perlakuan khusus

Bayi memiliki kepekaan, saat digendong maupun saat ditidurkan. Orang tua perlu memperhatikan cara menggendong bayi apakah sudah cukup seimbang dengan posisi tubuh bayi atau tidak. Begitupun saat ia ditidurkan agar alas kepala tidak terlalu tinggi dan upayakan tidak ada gerakan yang membuat bayi tersentak bangun.

Di luar berbagai sebab di atas masalah kesehatan seperti sakit perut, infeksi telinga dan sembelit dapat menjadi faktor pemicu bayi rewel. Selain juga perubahan kondisi cuaca yang terlalu ekstrim, misalnya cuaca panas yang membuat bayi kegerahan atau sebaliknya cuaca dingin.

Solusi untuk ibu

Meredakan tangisan bayi saat rewel untuk ibu yang baru memiliki bayi menuntut kesabaran. Ibu muda membutuhkan penyesuaian dan pengenalan cara mengurus bayinya. Pertama-tama, ibu perlu bersikap tenang dan tidak mudah panik. Langkah berikutnya ibu bisa mencoba tip berikut untuk mengatasi bayi yang rewel.

  • Ajak bayi ke luar dari rumah saat ia mulai rewel.
  • Cobalah bawa bayi ke teras rumah, mungkin ia butuh udara yang segar dengan suasana yang nyaman. Bila tangisnya mulai reda letakkan ia dalam stroller dan ajak berjalan-jalan sebentar.
  • Berikan ASI kapanpun bayi menginginkan. Jika sudah waktunya menyusu bayi masih tidur, bangunkan dia untuk menyusu.
  • Saat bayi tumbuh gigi ibu bisa memberikan breadstick, gel gigi bermanfaat untuk opsi non medis.
  • Peluk bayi ketika ia mulai menangis dan tidurkan sambal beri tepukan lembut..
  • Batasi tidur siang bayi tidak lebih dari 3 jam sehari agar saat malam tidak terjaga dan rewel.

Bayi mengalami rewel menandakan ia membutuhkan lebih banyak sentuhan dari ibu. Ibu dan bayi sama-sama memiliki bonding yang kuat. Maka saat bayi mulai gelisah dan menendang-nendang kakinya sesegera mungkin ibu mengangkat dan memeluknya karena ini salah satu cara efektif untuk mengatasi bayi yang rewel.

Referensi :

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan