Mengatasi Trauma Si Kecil
Desi Hariana | 17 Oktober 2023
Mengatasi trauma bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi bagi anak-anak yang sedang bertumbuh kembang. Prosesnya bisa berjalan lama, hingga bertahun-tahun, dan membutuhkan bantuan dari ahli kesehatan jiwa yang memiliki kualifikasi untuk mengatasi trauma pada anak.
Kita sebagai orangtua, atau pengasuh, dapat membantu dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Tak berhenti memberikan dukungan emosional
Anak yang baru saja mengalami situasi yang traumatis sangat mungkin merasa cemas dan sedih yang mendalam, ia perlu merasa didengar, dicintai, dan didukung. Ciptakanlah lingkungan yang tenang dan aman bagi anak, sehingga mereka pun merasa nyaman.
2. Memberi kesempatan untuk konseling hingga tuntas
Dalam penanganan para ahli, anak akan mendapatkan strategi terbaik untuk mengatasi pengalaman traumatik mereka. Jika memang diperlukan, anak juga perlu mendatangi dokter ahli jiwa untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
3. Melatih anak melakukan teknik relaksasi
Ada berbagai teknik relaksasi yang dapat diajarkan pada anak, terutama saat muncul pemikiran yang tidak menyenangkan atau muncul kecemasan dalam dirinya. Mulailah dengan hal yang sederhana seperti teknik pernapasan yang benar.
4. Menjalankan rutinitas yang stabil setiap hari
Buatlah jadwal yang dapat diikuti anak, sejak ia bangun tidur hingga tidur lagi di malam hari. Rutinitas akan menimbulkan perasaan nyaman dan tenang pada anak karena mereka tahu apa yang akan terjadi atau sudah bisa memprediksinya.
5. Mendorong anak untuk beraktivitas
Mendistraksi pikiran anak dengan mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas yang mereka sukai. Hal ini dapat membantu anak untuk menemukan ‘kondisi normal’ dalam keseharian mereka.
6. Memberikan informasi yang dibutuhkan anak
Anak-anak di usia sekolah sudah cukup logis dalam berpikir sehingga mereka juga sudah dapat dibagi informasi mengenai hal yang terjadi dalam diri mereka. Tentunya kita perlu menyesuaikan dengan kondisi anak serta usianya.
7. Membatasi berita yang dapat memicu depresi
Anak yang mengalami kecemasan akibat trauma perlu dijauhkan dahulu dari berita-berita yang akan membuatnya tambah cemas. Alihkan perhatiannya pada hal-hal yang lebih menyenangkan seperti membacakan buku cerita, dan lainnya.
8. Memahami bahwa anak beradaptasi dengan cara yang berbeda
Ada yang butuh waktu lama untuk bisa terbuka dengan orang lain, ada yang tidak Ada yang terlihat emosional, ada yang lebih suka memendamnya dalam diam. Tetaplah dampingi mereka dalam kondisi apapun.
9. Jadilah pendengar yang baik
Ketika anak akhirnya mau membuka dirinya, jadilah pendengar yang baik. Biarkan ia menyampaikan apa yang membuat ia sangat terganggu, dan bagaimana Anda dapat membantunya. Katakan pada anak bahwa ia boleh menyampaikan perasaannya pada Anda kapanpun ia memerlukannya.
10. Kadang anak hanya butuh pelukan
Saat anak menangis atau terlihat kebingungan, tetaplah bersikap tenang. Biarkan ia mengeluarkan segala perasaannya melalui tangisan dan Anda dapat membantunya menenangkan diri dengan memeluknya.
Trauma pada anak umumnya meninggalkan bekas yang mendalam, namun dengan berjalannya waktu dan penanganan yang tepat, serta tentunya dukungan Anda, anak pun dapat bertumbuh kembang dengan normal dan kembali beraktivitas normal.
Referensi: