PSIKOLOGI ANAK

Mengawasi Remaja Saat Beraktivitas di Media Sosial

Remaja umumnya sudah memiliki akun pribadi dan aktif di berbagai media sosial. Walaupun mereka bukan anak kecil lagi, namun Anda tetap perlu mengawasi remaja saat beraktivitas di media sosial.

Desi Hariana | 25 Maret 2021

Anak remaja yang aktif di berbagai media sosial (Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya) tentu tak ingin selalu dipantau orangtua. Namun dalam beberapa hal, karena cara berpikir mereka belum cukup matang, mereka belum dapat ‘dilepas’ sepenuhnya. Untuk itu, kita perlu melakukan diskusi dengan Si Remaja untuk menentukan beberapa batasan saat beraktivitas di media sosial.

Kelebihan dan kekurangan media sosial bagi anak

Sebelum mengawasi remaja saat beraktivitas di media sosial, ketahuilah terlebih dahulu apa kelebihan dan kekurangan media sosial bagi Si Remaja.

Kelebihan media sosial bagi anak:

  • Membuatnya tetap terhubung dengan teman dan keluarga, terutama di masa pandemi.
  • Dapat berpartisipasi dalam kegiatan positif seperti menjadi relawan, berdonasi, dan lainnya.
  • Mendorong kreativitas mereka dalam mengembangkan ide di bidang yang mereka sukai, seperti musik atau membuat kerajinan tangan.
  • Bertemu dan berinteraksi dengan teman lain yang memiliki ketertarikan di bidang yang sama.
  • Berkomunikasi dengan pengajar atau sesama pelajar dalam pembahasan berbagai mata pelajaran.

Kekurangan media sosial bagi anak:

  • Anak biasanya mengunggah foto pribadi dan data diri (nama, tanggal lahir, sekolah, hobi, dan lain-lain) yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain.
  • Banyak predator yang beredar di media sosial untuk mencari ‘korban’, hal ini sangat berbahaya jika anak termakan pancingannya.
  • Kemungkinan anak mengalami (atau justru melakukan) perundungan daring.
  • Anak mudah terpapar pada iklan atau konten yang tidak sesuai untuk usianya.

Mengenalkan anak pada aturan beraktivitas di media sosial

Orangtua perlu mengenalkan anak pada aturan beraktivitas di media sosial, sebagai berikut:

  • Selalu bersikap santun dan mengapresiasi semua orang dengan sikap positif. Dengan kata lain, tidak mengunggah ungkapan yang membuat orang lain sakit hati atau malu.
  • Berpikir berkali-kali sebelum menekan tombol sent atau enter. Apa yang mereka unggah di media sosial harus dapat dipertanggungjawabkan dan aman. Artinya, tidak akan dipergunakan oleh predator untuk mendekati mereka.
  • Menggunakan ‘privacy setting’ di setiap akun media sosial yang mereka gunakan. Ingatkan untuk tidak menerima ajakan pertemanan dari orang yang tidak dikenal.
  • Selalu memberitahu orangtua jika ada seseorang atau unggahan yang membuat mereka tak nyaman di media sosial.

Menerapkan kebiasaan sehat beraktivitas di media sosial

Selain menjelaskan pada anak mengenai aturan beraktivitas di media sosial, Anda juga dapat menerapkan beberapa kebiasaan sehat ini:

  • Ketika anak berada di rumah, mereka sebaiknya mengurangi screen time dengan lebih banyak melakukan kegiatan bersama keluarga. Orangtua dapat memberikan mereka tugas untuk dilakukan di rumah agar anak juga tidak terlalu terpaku pada layar smartphone mereka.
  • Layar smartphone menghasilkan blue light yang dapat menekan senyawa kimia serotonin di otak yang berfungsi membantu kita tertidur. Pastikan anak tidak mengecek gawainya lagi sekitar setengah jam sebelum waktu tidur.
  • Sebelum anak mendapat kepercayaan dari Anda, pastikan anak memperbolehkan Anda untuk mengecek apa saja yang ia unggah di media sosialnya, atau situs apa saja yang mereka buka secara berkala.
  • Di tahap selanjutnya, berilah kepercayaan pada anak dan sampaikan apa yang membuat Anda khawatir, sehingga mereka juga akan berusaha menjaga kepercayaan Anda dengan tidak melakukan apa yang tidak Anda sukai atau setujui.
  • Mengawasi sikap anak. Jika anak memperlihatkan perubahan suasana hati atau terlihat cemas dan khawatir, pastikan Anda tahu apa yang sedang terjadi. Ajak ia untuk berbicara dari hati ke hati, siapa tahu masalahnya bukan pada apa yang terjadi di media sosial, namun ada hal lain yang mengganggunya.

Memang penting bagi Anda untuk mengawasi remaja saat beraktivitas di media sosial, namun mengajarkannya untuk bisa berpikir dan bersikap tepat di media sosial akan lebih bermanfaat. Apalagi Anda tak dapat selalu mengawasinya setiap waktu. Pastikan anak tahu bahwa kepercayaan Anda padanya sangat penting dan ia perlu menjaganya.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan