KESEHATAN KELUARGA

Menggunakan Hand Sanitizer dan Disinfektan dengan Benar

Rasa cemas terkena Covid-19 dapat membuat kita tanpa sadar menggunakan hand sanitizer dan disinfektan secara berlebihan. Ketahui penggunaan hand sanitizer dan disinfektan dengan benar agar tidak membahayakan kesehatan.

Desi Hariana | 20 Juli 2020

Sejak pandemi Covid-19 ‘menghantam’ dunia, mencuci tangan, atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, serta membersihkan rumah menggunakan disinfektan, otomatis menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Walaupun cukup efektif menghilangkan virus penyebar Covid-19, namun kita perlu tahu juga cara menggunakan hand sanitizer dan disinfektan dengan benar.

Hand sanitizer

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, merekomendasikan cuci tangan menggunakan sabun untuk menghilangkan berbagai tipe kuman di tangan. Namun jika kita tidak dekat dengan sumber air dan sabun, menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen dapat mengurangi risiko sakit atau menularkan penyakit pada orang lain. 

Penggunaan hand sanitizer yang benar adalah sebagai berikut:

  • Efektif pada tangan yang tidak terlihat kotor atau berminyak. Jika terlalu kotor, sebaiknya cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Baru digunakan jika tidak ada sumber air bersih dan sabun karena efektivitas membunuh kuman ketika kita mencuci tangan dengan sabun, lebih tinggi dibandingkan menggunakan hand sanitizer.
  • Pastikan hand sanitizer diusapkan secara merata di seluruh permukaan tangan, dan biarkan mengering sebelum mengerjakan hal yang lain.
  • Perhatikan penggunaannya pada anak karena jika hand sanitizer tak sengaja tertelan, anak dapat mengalami keracunan alkohol.
  • Pilih hand sanitizer yang mengandung pelembab/moisturizer agar tidak terjadi kekeringan pada kulit. Atau gunakan hand cream setiap habis mencuci atau membersihkan tangan.
  • Jauhkan dari sumber api karena alkohol mudah terbakar. Pastikan tangan sudah benar-benar kering sebelum menyalakan kompor.

Disinfektan

Disinfektan adalah cairan pembunuh kuman penyakit yang biasanya ditemukan pada pembersih lantai atau pemutih. Studi yang dilakukan CDC menemukan bahwa sepertiga dari responden mereka menggunakan disinfektan dengan cara yang salah. Contohnya mencuci makanan dengan pemutih, atau tidak menggunakan masker dan sarung tangan saat melakukan kegiatan bersih-bersih menggunakan disinfektan. Harap Anda ingat, disinfektan adalah bahan kimia yang dapat mengakibatkan gangguan pada kulit, mata, juga pernapasan.

Toxics Use Reduction Institute (TURI) yang merupakan bagian dari Universitas Riset UMass Lowell di Boston, Amerika Serikat, baru-baru ini mengeluarkan panduan penggunaan disinfektan yang benar, yaitu:

  • Bersihkan area yang akan didisinfeksi terlebih dahulu. Contohnya lantai, sapu dan pel terlebih dahulu sebelum menyemprotnya dengan disinfektan.
  • Hindari mencampur cairan pembersih karena dapat membahayakan. Contohnya jika pemutih digabungkan dengan amonia, gas yang dihasilkan sangat beracun.
  • Gunakan masker, sarung tangan karet, dan pelindung mata (goggles), ketika bekerja menggunakan disinfektan. Buka pintu dan jendela agar sirkulasi udara lebih baik.
  • Encerkan pemutih dengan air keran sebelum digunakan. Pemutih sangat beracun, baca baik-baik aturan penggunaan yang ada dalam kemasannya.
  • Jangan menggunakannya secara berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan dapat memicu perkembangan kuman yang resisten terhadap antibiotik.

Selain itu, pastikan tempat penyimpanan hand sanitizer dan disinfektan ini jauh dari jangkauan anak-anak, untuk menghindari bahaya terjadinya keracunan bahan kimia. Dengan menggunakan hand sanitizer dan disinfektan dengan benar, Anda dan keluarga dapat menikmati manfaatnya secara optimal dan aman.

Referensi:

  • https://www.cdc.gov/handwashing/show-me-the-science-hand-sanitizer.html
  • https://www.who.int/gpsc/tools/faqs/abhr2/en/
  • https://www.uml.edu/news/stories/2020/disinfectingsafely.aspx
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan