KESEHATAN ANAK

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Di tengah pandemi COVID-19, anak-anak harus kita lindungi dari ancaman penyakit ini. Salah satunya dengan berupaya meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Dyah Soekasto | 20 April 2020

Secara umum, anak-anak dengan COVID-19 mengalami gejala yang lebih ringan daripada orang dewasa. Namun bukan berarti tidak mungkin terjadi kondisi fatal pada anak akibat penyakit ini. Seorang gadis berusia 12 tahun dari Belgia dan anak laki-laki 13 tahun dari London, meninggal akibat COVID-19. Mereka korban termuda di Eropa. Seorang anak berusia 14 tahun di China juga dilaporkan meninggal setelah terinfeksi COVID-19.

Itu sebabnya meningkatkan daya tahan tubuh anak di tengah pandemi COVID-19 ini menjadi sangat penting. Tip berikut mungkin dapat membantu Anda:

  • Sajikan lebih banyak buah dan sayuran. “Wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi: Semua mengandung karoten, yang merupakan fitonutrien penambah kekebalan tubuh,” kata William Sears, M.D., penulis The Family Nutrition Book. Fitonutrien dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan interferon (hormon berupa protein yang muncul untuk melawan infeksi), antibodi yang melapisi permukaan sel, menghalangi virus. 
  • Usahakan anak makan lima porsi buah dan sayuran sehari. (satu porsi setara dengan dua sendok makan untuk balita, dan satu gelas untuk anak-anak yang lebih besar.)
  • Tingkatkan waktu tidur. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit, kata Kathi Kemper, M.D., direktur Center for Holistic Pediatric Education and Research di Boston. Seorang bayi membutuhkan tidur hingga 16 jam sehari, balita 11-14 jam, dan anak-anak prasekolah antara 10-13 jam sehari.
  • Berikan ASI. Air susu ibu mengandung antibodi penambah kekebalan tubuh dan sel darah putih. Menjaga tubuh dari risiko infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). American Academy of Pediatrics merekomendasikan ibu memberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. 
  • Berolah raga atau beraktivitas. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan jumlah sel pembunuh alami pada orang dewasa, dan beraktivitas teratur juga dapat memberi manfaat bagi anak-anak. Demikian penjelasan Ranjit Chandra, M.D., seorang ahli imunologi pediatrik di Memorial University of Newfoundland. 
  • Agar anak-anak terbiasa menjaga kebugaran, orangtua harus menjadi contoh yang baik. Pilih olahraga yang dapat dilakukan di rumah, misalnya senam, bermain basket di halaman rumah, tenis meja, atau berkebun bersama. 
  • Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan. Pastikan anak mencuci tangannya dengan sabun sebelum dan sesudah makan, setelah bermain di luar, memegang hewan peliharaan, dari toilet, dan dari luar rumah. Agar mereka bersemangat, berikan mereka sabun berwarna cerah dengan bentuk, warna, dan aroma yang menyenangkan.
  • Jauhkan anak dari paparan asap rokok. “Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh,” ungkap Beverly Kingsley, Ph.D., seorang ahli epidemiologi di Atlanta. Kondisi ini dapat menurunkan imunitas tubuh anak.
  • Hindari antibiotik, bila tidak perlu. Jangan meminta dokter meresepkan antibiotik setiap anak flu atau sakit tenggorokan. “Sebagian besar penyakit pada masa kanak-kanak disebabkan oleh virus yang tidak ada obatnya, dan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya," kata Howard Bauchner, M.D., seorang profesor pediatri dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Boston. 

Selain itu, membuat anak selalu bahagia dan ceria akan sangat membantu dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak. Mumpung Anda juga punya banyak waktu, lakukanlah berbagai hal menyenangan bersama mereka di rumah.

Referensi:

  • https://www.bbc.com/future/article/20200330-coronavirus-are-children-immune-to-covid-19
  • https://www.parents.com/health/cold-flu/cold/boost-childs-immunity/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/multivitamins/faq-20058310
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan