OBROLAN SERU

Menjalankan Bisnis Daring (Online)

Ingin mengisi ‘waktu luang’ untuk menjalankan bisnis daring? Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum ‘terjun’ ke dalamnya.

Desi Hariana | 5 Februari 2020

Sebenarnya menjalankan bisnis secara daring atau online tidak jauh berbeda dengan menjalankan bisnis tradisional (membuka warung atau toko). Perbedaannya adalah, bisnis daring menggunakan internet sebagai platform penjualan produk/jasanya. Jadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan bisnis daring ini.

Kenali dulu keunggulan produk Anda

Sebaiknya sebelum memasarkan produk/jasa Anda, kenali dan pelajari keunggulannya dibandingkan produk/jasa semacam lainnya. Inilah yang akan menjadi dasar atau kekuatan pemasaran nantinya. Perencanaan yang matang akan sangat memengaruhi kesuksesan bisnis Anda. Sebaiknya, ikutilah berbagai kursus atau workshop menjalankan bisnis daring yang sekarang sudah banyak ditawarkan.  

Sistem pemesanan dan pembayaran

Jika Anda menjual produk/jasa secara daring, tentunya harus dipersiapkan juga cara pemesanan dan pembayaran melalui jalur yang sama. Cara mudahnya, Anda dapat ‘menitipkan’ produk/jasa pada portal jual beli semacam Lazada, Zalora, Bli bli, Shopee, dan lain sebagainya. Tentunya portal ini pun akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama tersebut. 

Cara lainnya, memasarkan maupun mengatur pembelian dan pengiriman barang secara mandiri. Umumnya dengan sistem COD (cash on delivery) atau melalui transfer ke rekening pribadi. Jika memilih jalur ini, berarti Anda perlu menyiapkan sarana maupun prasarana yang menunjang kelancarannya. Termasuk personil yang mencatat pemesanan, juga kurir yang mengirimkan barang.

Pemasaran daring

Kebanyakan orang masih ragu atau takut memasuki dunia bisnis daring ini. Padahal, sekarang sudah banyak alat maupun media sosial yang bisa digunakan untuk membantu Anda memasarkan produk secara daring. Pemasaran daring dimaksudkan agar pemilik bisnis dapat menjangkau pelanggan lebih cepat, lebih personal, serta menyampaikan promosi yang sifatnya lebih relevan dan tidak asal sebar.

Berikut beberapa langkahnya:

  1. Strategi awalnya adalah melakukan survei kecil-kecilan untuk mengetahui siapa saja target market bisnis Anda. Siapa saja target pelanggan atau calon pelanggan yang prospektif. Lalu, cari tahu sebanyak mungkin media sosial apa yang mereka gunakan. 
  2. Jika sudah memilih satu atau dua media sosial yang akan digunakan, pastikan Anda memiliki friends atau pun follower yang sesuai dengan target pemasaran produk Anda. Tak ada gunanya memakai media sosial yang tidak digunakan oleh pelanggan, karena pesan kita tidak akan sampai ke pelanggan.
  3. Pintar-pintarlah memanfaatkan dan menggali kelebihan media sosial yang dipakai. Biasanya Facebook ampuh untuk menampilkan suatu produk beserta deskripsi singkat, dan mulai memancing komentar dari para pelanggan tentang produk tersebut. Sedangkan Instagram dan Twitter lebih bagus digunakan untuk mem-broadcast atau menyebarkan berita, seperti promosi diskon dengan batas waktu, program-program menarik, jadwal acara untuk event, dan lain-lain.

Saat ini, melakukan pemasaran daring dengan menggunakan link ke youtube juga sudah banyak dilakukan. Jadi, Anda tak akan kekurangan ide untuk menjangkau para calon pembeli Anda. Selamat mencoba!

(Sebagian artikel diambil dari Marketing Online oleh Ivan Mulyadi)

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan