Menjalin Kedekatan dengan Anak Autistik
Desi Hariana | 21 Desember 2021
Anak dengan spektrum gangguan autisme (autism spectrum disorder) memandang dunia di sekelilingnya dengan cara yang berbeda dengan orang lain pada umumnya. Mereka memiliki keterbatasan dalam hal komunikasi, sikap/perilaku, dan sosialisasi. Itu sebabnya orang tua memiliki tantangan tersendiri dalam menjalin kedekatan dengan anak autistik.
Ciri khas anak dengan autisme
Ada beberapa hal yang mudah terlihat dari anak-anak autistik, antara lain:
- Kemungkinan tidak mengerti bahasa nonverbal atau gestural. Itu sebabnya kadang mereka tidak bereaksi terhadap senyuman atau wajah tak suka yang diperlihatkan oleh orang lain.
- Menangkap maksud bahasa secara literal dan tak mengerti kiasan. Jika ada yang mengatakan, “Ayo kita angkat kaki dari sini.” Anak tidak dengan cepat memahami bahwa ‘angkat kaki’ berarti ‘pergi’.
- Bisa jadi hanya mampu memikirkan satu pemikiran atau ide dalam satu waktu saja.
- Sering kali hanya ingin membicarakan satu hal yang mereka pikir menarik, secara berulang-ulang.
- Kadang sensitif terhadap hal yang didengar, dirasakan, disentuh, dicium, atau dilihat.
Strategi menjalin kedekatan dengan anak autistik
Agar dapat menjalin kedekatan dengan anak autistik, orangtua bisa melakukan beberapa strategi berikut ini:
Bersabar. Anak autistik butuh waktu lebih lama dalam memproses informasi. Kadang dengan memerhatikan ia bermain saja, Anda sudah cukup membantu.
Mengajarkan untuk tidak agresif. Mereka sering menunjukkan rasa marah dan frustrasi dengan bersikap agresif. Alihkan dengan dengan mengajak ia melakukan aktivitas lain.
Menunjukkan rasa sayang. Anak autistik mungkin sulit mengungkapkan perasaannya, tapi Anda tak perlu menahan diri untuk menunjukkan rasa sayang kepadanya, karena anak akan merasakannya.
Melihat dunia dari mata anak. Anda dapat belajar dari anak autistik bagaimana ia melihat dunianya. Apa yang membuatnya kesulitan, apa yang mengganggunya, apa yang ia sukai, dan lain sebagainya.
Memberi waktu untuk diri Anda sendiri. Ini sangat diperlukan karena mengurus anak autistik butuh pikiran dan tenaga yang cukup besar.
Jika dilakukan secara konsisten, sedikit demi sedikit Anda pun dapat menjalin kedekatan dengan anak autistik.
Referensi: