Menyimpan Makanan Agar Aman Dikonsumsi
Anissa Aryati | 7 September 2020
Sebagai Ibu, kegiatan kita tentunya begitu banyak, mulai dari mengurus anak dan keluarga, hingga pekerjaan pribadi atau pekerjaan rumah. Bahkan ketika memiliki waktu senggang pun, Ibu biasanya memilih untuk melakukan sesuatu bagi keluarganya, memasak adalah salah satunya. Memasak makanan yang sehat dan bercita rasa lezat juga tergantung dari penyimpanan makanan yang benar.
Lama penyimpanan makanan
Dengan pertimbangan waktu penyajian yang lebih singkat dan alasan kepraktisan lainnya, ibu biasanya akan memilih menu makanan yang sederhana atau mudah dimasak. Tak jarang ibu pun menyimpan bahan makanan yang sudah dibumbui atau bumbu jadi yang disimpan di kulkas dan freezer. Begitu juga dengan sayur yang sudah dicuci dan dipotong-potong.
Jika rumah jauh dari pasar atau tidak ada tukang sayur yang lewat, belanja bahan makanan pun biasanya dilakukan tidak setiap hari, biasanya mingguan. Untuk itu, kita perlu mengetahui cara menyimpan makanan agar aman dikonsumsi. Jika waktu penyimpanan lebih dari waktu yang disarankan, sudah tidak baik untuk dikonsumsi oleh keluarga dan bahkan berisiko buruk bagi kesehatan.
- Buah atau sayur yang disaring memiliki masa penyimpanan di kulkas hanya 2-3 hari, jika di freezer bisa jauh lebih lama, sekitar 6-8 bulan.
- Daging yang sudah dimasak dan dicampur sayur, masa penyimpanan selama 1-2 hari di kulkas dan 1 bulan di freezer.
- Daging atau telur yang dihaluskan masa penyimpanannya akan jauh lebih pendek, hanya 1 hari di kulkas dan di freezer sekitar 1-2 bulan.
Suhu penyimpanan makanan
Menyimpan makanan dapat memperpanjang usia bahan makanan atau makanan siap saji. Namun demikian, dalam menyimpan makanan agar aman dikonsumsi, ibu perlu memperhatikan suhu tempat penyimpanan agar tak memengaruhi kadar gizi, bentuk, rasa, serta warna makanan.
Suhu penyimpanan dikategorikan berbahaya apabila memungkinkan bakteri untuk berkembang secara cepat. Suhu yang dianggap tidak sehat adalah 50 - 600C. Apabila makanan berada pada rentang suhu tersebut selama 1-2 jam, maka tidak boleh dikonsumsi lagi. Pada saat makanan melalui proses pembekuan, pendinginan hingga pemanasanan, makanan tidak terlepas dari perkembangan mikroba yang juga akan mengalami bermacam fase.
- Pembekuan. Pada proses pembekuan di dalam freezer, mikroba tidak dapat tumbuh di bawah suhu 00C karena tidak terdapat air. Mikroba akan hidup sampai makanan dihangatkan kembali.
- Pendinginan. Pada proses pendinginan di kulkas, mikroba berkembang biak sangat lambat pada suhu 0-50C.
- Pemanasan. Makanan yang sudah melalui proses pendinginan dan pembekuan kemudian dipanaskan, sebaiknya di atas suhu 600C karena mikroba tidak dapat bertahan di atas suhu tersebut. Kombinasi antara suhu tinggi dan waktu pemanasan akan membunuh sebagian besar mikroba, meskipun beberapa spora dari mikroba tersebut masih bisa bertahan.
Menyimpan makanan agar aman dikonsumsi memang membutuhkan kehati-hatian dan sedikit memakan waktu. Tetapi apabila hal ini biasa dilakukan, ibu dapat menyajikan makanan yang sehat, sekaligus menghemat anggaran makan di luar rumah.
Materi:
Webinar AnakkuID “Tip Mencegah Stunting Sejak Dini” tanggal 29 Agustus 2020.
Pembicara:
Dr. dr. Conny Tanjung, Sp.A.(K)
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik