KESEHATAN IBU

Merawat Payudara Saat Menyusui

Satu hal yang sering luput dari perhatian para ibu baru adalah merawat payudara saat menyusui. Padahal, hal ini penting untuk menghindari masalah dalam proses menyusui.

Anissa Aryati | 22 Juni 2021

Payudara ibu didesain sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan bayi di awal-awal masa kehidupannya. Sejak awal masa kehamilan, payudara akan mengalami transisi, ukurannya secara bertahap membesar dengan warna areola (area sekitar puting) menggelap. Kemudian hormon kehamilan akan ‘memerintahkan’ jaringan penghasil susu untuk siap berproduksi, sehingga ketika bayi lahir, ASI pun telah siap dikonsumsi.

Peran penting payudara untuk menyusui Si Kecil tentunya membuat kita perlu merawat payudara saat menyusui.

Masalah payudara saat menyusui

Ada berbagai masalah yang mungkin muncul pada payudara saat ibu menyusui, berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Menempelnya kuman akibat area payudara yang lembab

Kuman penyakit dapat menempel di payudara melalui berbagai cara, misalnya ketika produksi ASI melimpah dan membuat bra hingga bagian depan baju ibu basah. Begitu juga dengan keringat yang membasahi bra atau baju yang ibu kenakan. Sering-seringlah mengecek kondisi pakaian (terutama pakaian dalam) karena kondisi lembab dapat menjadi sarang kuman.

  • Iritasi akibat kondisi payudara terlalu kering

Infeksi dan peradangan juga bisa timbul akibat puting payudara yang terlalu kering. Puting pecah-pecah atau luka sehingga menimbulkan rasa sakit dan tak nyaman saat ibu menyusui.

  • Saluran susu tersumbat

Cara menyusu yang tidak tepat seperti masalah perlekatan (latching) dapat menyebabkan saluran susu tersumbat. Jika tak segera diatasi, dapat terjadi mastitis (pembengkakan pada kelenjar susu) hingga perlu dilakukan intervensi oleh dokter.

  • Sariawan pada bayi

Infeksi yang terjadi pada puting payudara ibu, atau jika ada kuman di daerah areola, dapat menyebabkan sariawan pada bayi. Hal ini tentunya membuat bayi menjadi rewel bahkan mungkin tak mau menyusu.

Cara merawat payudara saat menyusui

Memang hingga saat ini belum ada prosedur khusus untuk merawat payudara saat menyusui. Perawatan ini masih mengandalkan inisiatif ibu untuk mencegah berbagai masalah pada proses menyusui. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat payudara saat menyusui:

  • Perawatan dengan kandungan minyak alami

Membersihkan puting, areola, dan bagian luar payudara tanpa menggunakan sabun atau pembersih. Pada payudara terdapat kelenjar di sekitar puting yang mengandung minyak alami untuk melumasi kulit bagian luar payudara. Kandungan minyak alami akan keluar bersamaan dengan ASI.

Cara menggunakan minyak alami tersebut adalah dengan memeras beberapa tetes susu setelah menyusui, lalu usapkan ke area puting dan areola. Selanjutnya pijat dengan lembut dan biarkan mengering sendiri.

  • Tidak menggunakan wewangian

Hindari pula pemakaian produk perawatan yang mengandung pewangi pada area dekat payudara. Hal ini untuk menghindari bayi tidak nyaman saat mengisap ASI.

  • Selalu menjaga kebersihan

Biasakan mencuci tangan sebelum menyentuh payudara. Ibu juga dapat membersihkan payudara dengan air hangat tanpa sabun karena sabun dapat menyebabkan kulit payudara menjadi kering, pecah-pecah, dan teriritasi. Penggunaan sabun juga dapat menghilangkan kandungan minyak alami yang dihasilkan kelenjar di payudara.

  • Perawatan payudara bermasalah

Kadang ibu juga mengalami puting sakit dan pecah-pecah akibat perlekatan yang tidak pas atau frekuensi menyusui yang terlalu sering. Sebaiknya ibu tetap menyusui agar tidak terjadi penyumbatan saluran air susu.

Sebenarnya, minyak alami yang dihasilkan kelenjar payudara dapat mencegah kondisi luka atau pecah-pecah pada puting payudara. Namun, apabila puting terlanjur mengalami masalah, oleskan sedikit emolien (lanolin) untuk membantu agar puting cepat sembuh.

Selain merawat payudara saat menyusui, ibu juga perlu memerhatikan penggunaan perangkat pendukung, misalnya pompa menyusui yang harus selalu dibersihkan setiap kali habis dipakai. Rajin menjaga kebersihan akan mencegah infeksi akibat kuman.

Referensi:

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan