KESEHATAN IBU

Mewaspadai Benjolan di Payudara

Memeriksa payudara sendiri adalah cara yang paling mudah dilakukan untuk mewaspadai benjolan di payudara. Apakah semua benjolan di payudara berbahaya, bagaimana mengantisipasinya? Simak penjelasannya di artikel berikut.

Desi Hariana | 15 Desember 2020

Perempuan manapun pasti kaget ketika meraba dan menemukan benjolan yang ‘mencurigakan’ di payudaranya. Biasanya hal ini terjadi saat sedang mandi dan menyabuni badan. Bagaimana cara mewaspadai benjolan di payudara dan apakah semua benjolan berbahaya dan harus segera diangkat?

Sebagian besar tak berbahaya

Benjolan di payudara dapat dialami oleh siapapun, biasanya berhubungan dengan naik turunnya tingkat hormon di dalam tubuh. Bahkan bayi saat lahir pun ada yang mengalami benjolan di payudara akibat hormon estrogen yang masih tinggi dalam tubuhnya. Sebagian besar benjolan di payudara tidak berbahaya (benign), hanya sekitar 20% yang ternyata merupakan tumor berbahaya atau kanker.

Beberapa jenis benjolan di payudara bisa dikategorikan sebagai berikut:

1. Kista

Kista adalah kantung berisi cairan yang jika teraba terasa kenyal dan dekat ke kulit. Bisa terasa sakit, bisa juga tidak. Kista di payudara diduga berhubungan dengan hormon menstruasi, itu sebabnya kista ini tak terjadi pada perempuan di atas usia 50 tahun (yang telah menopos). Meski tak berbahaya, bila terasa tak nyaman dapat dilakukan penyuntikan untuk menyedot cairan di dalam kantung ini.

2. Abses

Abses atau bekas infeksi berupa nanah bisa juga muncul di payudara, biasanya disebabkan oleh bakteri. Biasanya terjadi pada ibu yang sedang menyusui. Walaupun merupakan benjolan yang tak berbahaya, namun dapat terasa sangat sakit dan mengganggu proses menyusui.

3. Adenoma

Jenis yang paling sering ditemukan di payudara adalah fibroadenoma, ini terjadi akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari kelenjar susu. Umumnya ditemukan pada perempuan di bawah usia 30 tahun, tak berbahaya, dan dapat hilang dengan sendirinya. Jika diraba terasa kencang dengan permukaan yang halus.

4. Papiloma intraduktal

Ini adalah sejenis kutil yang berkembang di saluran air susu, biasanya berada di bawah puting. Kadang puting mengeluarkan cairan kemerahan karena ada perdarahan. Ini pun bukan termasuk kanker namun tetap harus diatasi dengan obat-obatan.

5. Nekrosis lemak dan lipoma

Nekrosis lemak terjadi kala jaringan lemak di payudara rusak dan menyebabkan adanya benjolan yang mungkin terasa sakit. Dapat juga muncul cairan dari puting. Lipoma terasa lebih lunak jika diraba, mudah didorong dan tak terasa sakit. Keduanya tak berbahaya.

6. Tumor ganas/kanker

Benjolan yang dianggap berbahaya adalah bila diraba terasa keras, bentukanya tak beraturan, dan cenderung tidak berpindah posisi. Ia menempel pada kulit atau jaringan yang lebih dalam di payudara. Biasanya tak terasa sakit, terutama di stadium awal.

Pemeriksaan diri dan pemeriksaan ke dokter

Walaupun sebagian besar benjolan tersebut tidak berbahaya, namun tetap penting kiranya bagi perempuan untuk mewaspadai benjolan di payudara. Caranya dengan pemeriksaan payudara sendiri, yang dilakukan sendiri saat mandi atau dalam posisi berbaring. Lebih baik lagi jika secara berkala (setahun sekali) datang ke dokter untuk pemeriksaan payudara, termasuk tes USG dan mammogram.

Penanganan setiap benjolan tentu saja berbeda tergantung hasil pemeriksaan dokter. Walaupun benjolan yang ditemukan tidak membahayakan, tapi jika terasa menyakitkan atau mengganggu, dokter dapat melakukan tindakan yang diperlukan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan