Milestones Anak Usia 4 Tahun
Desi Hariana | 26 Desember 2022
Saat ini, Si Kecil Anda mungkin sudah duduk di bangku TK. Ia mulai belajar bersosialisasi dan mempersiapkan diri untuk masuk sekolah dasar. Banyak hal yang sudah mampu dilakukan oleh anak usia 4 tahun. Berikut adalah milestones di setiap bidang keterampilan yang seharusnya sudah dikuasai oleh anak usia 4 tahun:
Keterampilan sosial/emosional:
- Menikmati banyak kegiatan baru.
- Bermain peran menjadi ‘ayah’ atau ‘ibu’.
- Semakin kreatif dengan permainan peran.
- Lebih senang bermain dengan anak lain daripada sendirian.
- Bekerjasama dengan anak lain.
- Kadang masih sulit membedakan khayalan dan kenyataan.
- Menyampaikan apa yang ia suka dan menarik perhatiannya.
Keterampilan bahasa/komunikasi:
- Memahami aturan dasar dari tata bahasa, seperti menggunakan kata ganti ‘dia’ dan ‘mereka’.
- Menyanyikan lagu atau membacakan puisi yang sudah diingatnya, seperti ‘Ambilkan Bulan’ atau ‘Pelangi’.
- Mampu bercerita secara runtut dan cukup detail.
- Dapat menyebutkan nama lengkap.
Kemampuan kognitif (belajar, berpikir dan memecahkan masalah):
- Mampu menyebutkan beberapa warna dan angka.
- Memahami konsep berhitung.
- Mulai memahami konsep waktu.
- Mengingat beberapa bagian dari sebuah cerita.
- Memahami konsep ‘sama’ dan ‘berbeda’.
- Menggambar orang dengan dua atau empat anggota tubuh.
- Mampu menggunakan gunting.
- Mulai belajar menulis dengan menggunakan huruf besar.
- Bermain kartu atau mainan papan (board games).
- Mampu memprediksi apa yang akan terjadi dari sebuah adegan dalam buku yang dibacanya
Kemampuan gerak/perkembangan fisik:
- Melompat dan berdiri dengan satu kaki selama dua menit.
- Hampir selalu berhasil menangkap bola yang memantul.
- Bisa menuang, memotong dengan pengawasan, dan melembutkan makanan sendiri.
Bantu anak untuk meningkatkan keterampilannya
Anda dapat membantu anak untuk belajar dan bertumbuh. Berbicara, membaca, bernyanyi dan bermain bersama setiap hari. Berikut adalah beberapa aktivitas untuk dinikmati bersama anak berusia 4 tahun:
- Bermain pura-pura bersama. Biarkan ia yang memimpin permainan dan tiru apa yang ia lakukan.
- Ajak ia berlatih untuk melakukan hal-hal untuk pertama kalinya, yang sering kali membuat anak khawatir. Misalnya saat hari pertama ke sekolah atau menginap di rumah nenek tanpa ditemani ayah dan ibu.
- Beri kesempatan anak untuk memilih beberapa hal, seperti pakaian yang akan dikenakan, mainan, atau makanan camilan. Agar ia tidak bingung, berikan ia dua atau tiga pilihan saja.
- Ketika sedang bermain, biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri dengan teman, namun tetap awasi, siapa tahu ia membutuhkan bantuan Anda.
- Dorong anak untuk menggunakan kata-kata baru, berbagi mainannya dan bergiliran bermain kala ada kesempatan.
- Berikan Si Kecil mainan yang dapat membangun imajinasinya, seperti memakaikan baju ke boneka, masak-masakan, atau bermain balok.
- Gunakan tata bahasa yang baik dan sederhana ketika berbicara dengan anak. Daripada mengatakan, ”Ibu ingin kamu pergi ke sana,” katakan saja, “Ayo pergi ke sana.”
- Gunakan kata, ‘pertama’, ‘kedua’ dan ‘akhirnya’ ketika berbicara dengan anak tentang aktivitas sehari-hari. Ini akan membantunya belajar tentang urutan kejadian.
- Sempatkan untuk menjawab pertanyaan ‘kenapa’ yang sering ia tanyakan. Jika Anda memang tidak tahu, jawablah “Ayah/Ibu tidak tahu,” atau bantu anak untuk menemukan jawabannya di buku, internet, atau dari orang dewasa lainnya.
- Ketika membacakan buku untuknya, minta anak untuk mengatakan apa yang terjadi dalam cerita, di sela mendengarkan Anda bercerita.
- Jelaskan berbagai warna dalam buku, gambar atau benda-benda di rumah. Hitunglah benda-benda yang ditemukan, misalnya jumlah kue yang ada dalam stoples, anak tangga, atau gerbong mainan keretanya.
- Ajarkan anak untuk bermain di luar ruang seperti petak umpet, kereta-keretaan, atau tangkap-lempar bola.
- Mainkan lagu kesukaannya, atau menarilah dengan Si Kecil. Anda dapat saling meniru gerakan satu sama lain secara bergantian.
Referensi: