KESEHATAN IBU

Miom Bersifat Genetik

Hampir 80 persen wanita memiliki miom atau fibroid di rahimnya. Kabar buruknya, miom bersifat genetik. Anda berisiko lebih tinggi jika ibu atau saudara perempuan Anda menderita miom.

Dyah Soekasto | 9 Juli 2021

Miom atau fibroid adalah benjolan (tumor) yang tumbuh di rahim, bisa di bagian dinding rahim atau di bagian luar. Diperkirakan 70-80% perempuan usia produktif (18-50 tahun) memiliki miom. Namun tidak semua mengalami gejala atau memerlukan perawatan. Jika fibroid rahim tumbuh cukup besar, perlu dilakukan tindakan medis karena dapat mengganggu kualitas hidup perempuan.

Selain itu, penelitian membuktikan miom bersifat genetik. Jika nenek, ibu, atau saudara perempuan Anda mengalami miom, Anda tiga kali lipat berisiko mengalaminya.

Gangguan yang dirasakan

Ketika seorang perempuan memiliki miom di rahim, ia dapat mengalami beberapa gejala atau kondisi berikut:

  • rasa sakit di bagian perut bawah
  • perdarahan menstruasi yang hebat
  • periode menstruasi yang panjang
  • sembelit
  • anemia
  • sulit hamil
  • keguguran.

Penyebab pasti terjadinya miom belum diketahui dengan pasti, diduga dipicu oleh terjadinya peningkatan hormon estrogen dan progesteron saat menstruasi. Peningkatan hormon-hormon tersebut merangsang perkembangan lapisan rahim, sebagai persiapan kehamilan. Proses ini diduga memicu pertumbuhan fibroid/miom.

Apakah seorang perempuan terganggu dengan adanya miom? Tergantung dari besar miom, lokasi, dan jumlahnya. Bisa jadi seorang perempuan tidak merasakan gejala apa-apa, sementara yang lain merasa kesakitan saat menstruasi.

Terkadang miom dapat hilang dengan sendirinya, dan tidak membutuhkan pengobatan. Namun miom kadang membutuhkan pertolongan dokter. Biasanya keberadaan miom dipastikan dengan pemeriksaan USG.

Fibroid atau miom umumnya diklasifikasikan berdasarkan lokasinya.

  • Fibroid intramural tumbuh di dalam otot dinding rahim.
  • Fibroid submukosa menonjol ke dalam rongga rahim.
  • Fibroid subserosa menonjol ke luar rahim

Mengobati miom

Pengobatan miom bisa mulai dari pendekatan paling konservatif hingga pendekatan invasif. Mengobati gejala dapat dilakukan dengan pemberian pil kontrasepsi oral atau AKDR pelepas levonorgestrel, pengobatan ulipristal asetat, HIFU, embolisasi mioma, atau langkah terakhir adalah tindakan bedah (miomektomi).

Meskipun makanan tidak dapat mengobati atau mencegah fibroid, diet dan gaya hidup harian Anda mungkin berperan dalam mengurangi risiko miom. Diet dapat membantu menyeimbangkan hormon yang dapat memicu pertumbuhan ini. Makanan tertentu juga dapat membantu meringankan gejala yang disebabkan oleh miom.

Bagaimana menghentikan pertumbuhan miom?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

  • Hindari menambahkan garam pada makanan (atau gunakan lebih sedikit).
  • Batasi makanan olahan dan kemasan yang tinggi sodium.
  • Periksa tekanan darah Anda setiap hari.
  • Olahraga secara teratur.
  • Menurunkan berat badan, terutama di sekitar pinggang.
  • Hindari alkohol.
  • Tingkatkan kalium dengan makanan kaya kalum, seperti pisang.

Dengan selalu menjaga pola hidup sehat, Anda dapat bantu mengurangi risiko munculnya miom di rahim.

Rerefensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Agar Anak Tidak Manja

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan