MITOS & FAKTA

Mitos Teratas Tentang Makanan dan Gizi (1)

Karbohidrat penyebab gemuk? Makan setumpuk protein mampu membentuk otot ala Ade Rai? Ayo jangan mudah termakan mitos, ketahui mitos teratas tentang makanan dan gizi.

Dyah Soekasto | 24 Juni 2021

Di masa pandemi seperti saat ini, masalah kesehatan tentunya menjadi prioritas kita; makan sehat, olahraga, dan menghindari stres. Soal pilah pilih makanan menjadi dilema tersendiri, mau asal enak atau menahan diri? Pertimbangkan baik-baik pilihan terebut. Berikut mitos teratas tentang makanan dan gizi yang perlu Anda ketahui (bagian pertama):

  • Anda diabetes? Jauhi gula!

Faktanya: “Semua makanan memiliki efek berbeda dalam memengaruhi kadar gula darah,” kata ahli gizi Robyn Webb, MS asal Washington DC., Amerika Serikat. Gula tidak mengandung nutrisi, tapi kaya karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah Anda. Namun bukan berarti kadar gula pasti aman dari makanan lain, tetap penting memantau gula darah bahkan setelah makan buah, sayuran, dan biji-bijian.

  • Lemak bikin gemuk

Faktanya: “Lemak telanjur mendapat reputasi buruk, sehingga kita sering lupa bahwa ada lemak yang sehat, seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, minyak zaitun, salmon, dan alpukat,” kata Nicole Ferring Holovach, MS, RD, LDN, dari Maryland, Amerika Serikat.

Memang benar tiap gram lemak mengandung lebih banyak kalori daripada karbohidrat atau protein, tetapi lemak masih merupakan komponen penting dari makanan kita. Lemak memperlambat proses pencernaan sehingga kita dapat merasa kenyang lebih lama.

  • Makan lebih banyak protein membuat otot lebih besar

Faktanya: "Itu mitos yang abadi di sasana kebugaran!" kata Webb. Meskipun makan protein itu penting, tapi makan lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh, tidak perlu. Olah raga atau latihan seperti yoga, dapat menghasilkan tampilan tubuh yang lebih bagus. Makan satu ton protein tidak akan mengarah pada perkembangan otot yang besar. Jadi, makanlah protein sesuai kebutuhan tubuh.

  • Otot lebih berat daripada lemak

Faktanya: "Kecuali hukum fisika telah berubah, satu pon adalah tetap satu pon," kata Elana Natker, MS, RD, dari Washington DC., Amerika Serikat. Perbedaannya adalah otot lebih padat daripada lemak, jadi satu pon otot membutuhkan lebih sedikit ruang daripada satu pon lemak.

  • Kuning telur buruk bagi Anda

Faktanya: Jangan buang kuning telur lagi! “Itu adalah tambang emas nutrisi,” kata Holovach. Satu kuning telur mengandung setengah dari kebutuhan kolin harian Anda, yang merupakan nutrisi penting untuk otak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan tidak mempengaruhi kadar kolesterol darah sebanyak yang diperkirakan sebelumnya. Telur untuk sarapan akan membekali tubuh Anda dengan protein dan lemak dan akan mencegah Anda makan berlebihan sepanjang hari.

  • Delapan gelas air sehari adalah wajib

Faktanya: “Sama seperti nutrisi dan kalori, kebutuhan hidrasi dasar berbeda-beda bagi setiap individu,” kata Heather Calcote yang juga berasal dari Washington DC., Amerika Serikat. Berapa banyak air yang perlu Anda minum setiap hari tergantung pada seberapa banyak aktivitas yang Anda lakukan, juga suhu udara tempat Anda tinggal.

Seseorang perlu belajar mengenali rasa haus dan minum air baik di waktu makan atau di antara waktu makan sesuai kebutuhan. "Teh, kopi, sup, dan sebagian besar buah-buahan juga berkontribusi pada asupan air, tetapi perhatikan tambahan gula, kafein, dan natrium," ujar Calcote

Masih ada beberapa mitos lainnya yang sebaiknya Anda ketahui, silahkan melanjutkan ke artikel berikutnya: Mitos Teratas Tentang Makanan dan Gizi (2).

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan