PSIKOLOGI ANAK

Motivasi Belajar dengan ABA

Beberapa orang tua mengalami kesulitan saat memotivasi anak untuk belajar. Mari kita coba cara motivasi belajar dengan ABA berikut ini.

Desi Hariana | 25 Juli 2020

ABA atau Applied Behavior Analysis (Analisis Perilaku Terapan) adalah sebuah program pengajaran bagi anak dengan cara memecah perilaku dan kemampuan yang kompleks menjadi bagian-bagian yang sederhana dan lebih mudah dipahami. 

Dalam prinsip ABA, perilaku dipengaruhi oleh hal yang dilakukan sebelumnya (antecedent), dan apa yang terjadi setelahnya (consequence). 

Setting atau pengkondisian

Saat belajar anak perlu struktur, seperti layaknya belajar di sekolah. Ketika masa pandemi ini berlangsung, hal tersebut tak dapat ia lakukan karena penerapan sistem Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. 

Orangtua dapat membantu menerapkan struktur dengan cara:

  • Membuat jadwal yang mirip dengan waktu belajar di sekolah, atau sesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh gurunya.
  • Memberikan tempat belajar yang tenang dengan meja dan kursi yang pas untuknya.
  • Sesuaikan format struktur ini dengan usia anak. Semakin besar anak, waktu untuk belajar juga semakin panjang, dan yang dipelajari juga semakin kompleks.
  • Terapkan Premack Principle, yaitu membuat prasyarat bagi anak untuk melakukan tugasnya terlebih dahulu, baru melakukan hal yang ia sukai. Misalnya, “Kerjakan dulu tugas matematikamu, setelah itu kamu baru boleh bermain.”.

Pairing

Ini adalah cara efektif mengajak anak belajar, terutama anak yang lebih kecil atau yang memiliki masalah dalam belajar. Pairing adalah usaha membangun hubungan bersama anak dengan cara yang menyenangkan. 

Bagaimana cara melakukannya?

  • Bermain bersama anak tanpa banyak restriksi atau aturan.
  • Ikuti saja ia ingin bermain apa, jangan memaksanya melakukan hal yang tidak ia sukai. Semakin anak tidak senang, ia semakin menolak untuk belajar.
  • Temukan apa yang membuat anak senang, entah itu makanan, mainan, atau sekadar pelukan. Lalu, terapkan sambil mengajarkannya berbagai hal.
  • Have fun

Motivasi

Jika tugas yang kita berikan terlalu sulit untuknya, Anda dapat menciptakan behavior momentum bagi anak. Behavior momentum adalah memberikan kesempatan pada anak untuk dapat melakukan apa yang kita minta dengan cara bertahap. Minta ia mengerjakan hal yang lebih mudah dahulu, sedang, kemudian baru pada tugas utamanya.

Contohnya jika anak tidak mau mengerjakan tugas gambarnya. Anda dapat memecah tugas tersebut dengan memintanya mengambil buku gambar, mengambil krayon atau pensil warna, lalu ajak ia untuk membuat bentuk-bentuk yang bisa ia buat di buku gambarnya lalu mewarnainya. 

Stimulus atau rangsangan

Jika anak sering mengeluh atau marah-marah ketika diminta mengerjakan tugas-tugas belajarnya, segera cari tahu apa masalahnya. Mungkin anak merasa pelajarannya terlalu sulit, membosankan, atau bahkan tidak menyenangkan.

Bantu anak dengan cara:

  • Memecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih mudah ia kerjakan.
  • Memberi keterampilan yang dibutuhkan, misalnya mengajarkan anak perkalian yang ia butuhkan untuk mata pelajaran Matematika.
  • Ganti lokasi tempat belajar, agar suasana menjadi lebih menyenangkan. 

Reinforcement atau penguatan perilaku

Ini adalah cara untuk memperkuat perilaku dengan memberinya reward atau hadiah/ penghargaan jika ia berhasil mengerjakan tugas belajarnya. Hadiah ini tidak mesti benda, bisa jadi hanya berupa waktu bermain games yang lebih lama, atau sekadar pelukan dan waktu dari orang tua untuk membacakannya buku sebelum tidur. Berikan apa yang benar-benar disukai anak, hal ini bisa saja berubah akibat adanya perubahan mood anak atau pertambahan usianya.

Motivasi belajar dengan ABA ini sesungguhnya bukan hal yang sulit dilakukan oleh orang tua atau pengasuh anak di rumah. Yang dibutuhkan adalah kesabaran dan konsistensi agar proses belajar pun dapat berjalan lancar.

Sumber

Webinar AnakkuID dengan topik “Anak Susah Belajar? Diskusikan Cara Meningkatkan Motivasi Belajar dengan ABA” tanggal 11 Juli 2020.

Pembicara:

Jennifer E. Khumarga, M.S., BCBA

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Selanjutnya

Clumsy pada Anak

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan