KESEHATAN ANAK

Nutrisi bagi Anak dengan Gangguan Pencernaan

Anak dengan gangguan pencernaan biasanya juga mengalami gangguan dalam penyerapan nutrisi dari makanan. Oleh karena itu, nutrisi bagi anak dengan gangguan cerna perlu mendapat perhatian lebih dari orangtua.

Desi Hariana | 25 Januari 2022

Jika anak mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, konstipasi, diare, mual, GERD – gastroesophageal reflux disease (naiknya asam lambung ke saluran cerna bagian atas), tentu saja sangat mengganggu. Anak menjadi mudah rewel dan susah makan. Bagaimana cara menjaga nutrisi bagi anak dengan gangguan pencernaan? Berikut beberapa tip dari para ahli.

Diet BRAT, apakah masih berlaku?

Ketika anak mengalami gangguan pencernaan, terutama diare, sebelumnya sempat terkenal satu cara untuk mengatasinya yang disebut Diet BRAT (Bananas, Rice, Applesauce, Toast). Namun karena diet ini rendah serat, protein, maupun lemak, maka dianggap tidak akan mencukupi nutrisi anak.

Oleh karena itu, The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan anak untuk makan secara normal dengan pola makanan bergizi seimbang sesuai usia mereka, meskipun sedang mengalami gangguan pencernaan. Nutrisi tersebut termasuk buah, sayur, daging, yoghurt, dan karbohidrat kompleks.

Makanan yang disarankan bagi anak dengan gangguan pencernaan

Ada beberapa rekomendasi makanan yang dapat diberikan pada anak untuk membantu mengurangi gangguan pencernaan.

1. Jika anak kembung

Anak yang mengalami gangguan kembung akan merasa perutnya sakit, sering bersendawa atau kentut. Makanan yang disarankan antara lain:

  • Nenas dan pepaya yang memiliki enzim untuk memecah protein dalam proses pencernaan.
  • Makanan atau minuman yang mengandung probiotik seperti kefir dan yoghurt.
  • Minuman atau permen jahe juga dapat membantu mengurangi gas di dalam pencernaan anak.

2. Anak mengalami diare

Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah menghindari terjadinya dehidrasi, oleh karena itu:

  • Memastikan ia tak kekurangan cairan, tidak hanya lewat minuman elektrolit, tapi bisa juga dengan memberinya teh herbal, sup, atau cairan jernih lainnya.
  • Hindari dahulu susu dan produk turunannya yang dapat membuat gejala diare makin parah.
  • Jauhi juga minuman kola, jus dengan gula tinggi, atau minuman berkafein. Minuman jenis ini menyebabkan anak BAK lebih sering.

3. Anak menderita konstipasi atau sembelit

Anak mengeluh perutnya terasa sakit atau kembung dan belum BAB selama beberapa hari, makanan yang disarankan:

  • Makanan kaya serat seperti brokoli, kacang-kacangan, buah beri, roti biji utuh dan jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairannya.
  • Beri anak potongan buah daripada dijus. Jus buah menghilangkan serat yang sangat dibutuhkan untuk proses pencernaan.   
  • Hindari dahulu memberinya keju, susu, roti tepung terigu, dan pasta.

4. Jika anak merasa mual

Gangguan mual biasanya muncul ketika anak naik kendaraan, sedang sakit, atau ada hal yang membuatnya cemas. Untuk mengatasinya, beri ia makanan/minuman berikut:

  • Minuman jahe, air dengan perasan lemon, teh lemon jahe, atau teh daun mint. Minum sedikit demi sedikit.
  • Sup ayam hangat, kaldu sup miso, atau es loli buah yang segar.
  • Biskuit kraker asin dan pisang juga biasanya dapat membantu.

5. Gangguan GERD pada anak

Kita sering menyebutnya sebagai gangguan asam lambung. Anak mengeluhkan sensasi panas di dada dan perut bagian atas, terutama ketika sedang tiduran. Berikut tipnya:

  • Untuk membuat perut anak nyaman, beri ia pisang, susu almon, teh, atau permen jahe.
  • Hindari fast food, makanan berlemak, gorengan, buah yang asam, mint, cokelat, atau minuman mengandung kafein.
  • Makanlah dalam porsi sedikit namun sering, dibandingkan tiga kali makan dalam porsi banyak.

Kapan anak harus dibawa ke dokter?

Jika anak dengan gangguan pencernaan mengalami hal berikut, segera bawa ia ke dokter:

  • Diare yang berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Demam dengan temperatur di atas 380Celsius.
  • Jarang BAK atau jumlahnya sangat sedikit.
  • Anak mengeluh ‘kliyengan’, seperti akan pingsan.
  • Pada bayi saat menangis tidak muncul air mata atau pipinya terlihat cekung.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan