ANAKKU SPESIAL

Panduan bagi Orangtua dengan Anak Epileptik

Epilepsi seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak maupun orangtua dalam menjalankan hidup yang aktif dan bebas dari rasa khawatir.

Desi Hariana | 11 Juni 2024

Kebanyakan anak dan remaja dengan epilepsi dapat tetap menikmati hidup yang aktif dan berkualitas. Seberapa besar epilepsi dapat mengganggu kehidupan mereka sangat tergantung dari jenis epilepsinya sendiri, kesuksesan perawatan, dan beberapa faktor lainnya.

Banyak orangtua masih sering merasa khawatir pada anak dengan epilepsi saat harus melakukan berbagai aktivitas. Apalagi semakin besar anak maka semakin banyak juga aktivitas yang harus dilakukan. Kita sebagai orangtua tentunya tak boleh membuat anak berkecil hati, namun tetap perlu waspada dan memastikan mereka juga selalu menjaga kesehatan dan keselamatan.

Apa saja panduan bagi orangtua dengan anak epileptik?

Cara mendorong dan mendukung anak dengan epilepsi

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendorong dan mendukung anak dengan epilepsi:

  • Mengetahui sebanyak-banyaknya informasi tentang epilepsi dan mendiskusikannya secara terbuka pada anak. Sesuaikan dengan usia anak dan dorong juga mereka untuk menyampaikan perasaan maupun pikiran mereka tentang penyakit ini.
  • Hindari mengatakan hal-hal yang dapat membuat anak merasa bahwa mereka menjadi masalah atau beban bagi keluarga. Berikan kata-kata positif dan pujian bagi anak saat ia melakukan pencapaian.
  • Dukung anak untuk berolahraga, memiliki hobi atau hal-hal yang menarik hatinya. Bantu juga ia untuk berteman.
  • Membentuk jaringan pendukung di sekeliling anak, misalnya dengan berbicara dengan guru mereka di sekolah agar mengetahui kondisi anak dan turut menjaga anak.
  • Menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan setiap hari dan usahakan agar anak lama kelamaan bisa melakukannya sendiri.
  • Pastikan anak cukup tidur untuk mengurangi risiko munculnya kejang.
  • Nikmati waktu me time untuk diri Anda sendiri tanpa merasa bersalah. Ayah dan Ibu pun butuh waktu untuk mengembalikan energi yang telah terkuras agar dapat membantu anak dengan semangat baru.

Hal-hal penting apabila anak mengalami serangan kejang

Epilepsi memang sering kali menantang. Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi anak yang mengalami serangan kejang. Perhatikan hal-hal apa saja yang disarankan dan tidak disarankan (perlu dihindari) ketika anak mengalami serangan kejang.

Do’s

  • Bantu anak untuk berbaring perlahan di sebuah matras atau di lantai, jauhkan berbagai benda di sekelilingnya untuk menghindari terjadinya cedera akibat benda tersebut.
  • Baringkan miring pada satu sisi untuk menghindari anak tersedak akibat muntah atau air liur sendiri.
  • Melonggarkan area baju di bagian leher agar ia lebih leluasa bernapas.
  • Mencatat lamanya durasi kejang anak.
  • Menelepon dokter setelah serangan kejang terjadi atau apabila kejang berdurasi lebih dari tiga menit.
  • Jagalah anak selama terjadinya serangan.

Don’ts

  • Jangan panik
  • Hindari menahan tubuh anak bergerak-gerak selama serangan terjadi. Hal ini dapat menyakiti anak atau membuatnya tidak nyaman.
  • Jangan menaruh apapun di mulut anak, karena hal ini dapat membuatnya tersedak.
  • Hindari memberikan makanan bayi, obat, atau cairan apapun untuk menghindari tersedak selama serangan.
  • Ketika anak mengalami fase tonic-caesar (kejang kuat), jangan memaksa untuk membuka mulut anak, karena dapat mencederai anak atau menutup saluran udara di mulutnya.

Tingkat keparahan epilepsi pada setiap anak berbeda, oleh karena itu Ayah dan Ibu perlu berkonsultasi pada dokter saraf anak mengenai pengobatan yang tepat bagi anak dan cara untuk menghindari munculnya serangan kejang. Pada umumnya, anak-anak dengan epilepsi yang mengonsumsi obat secara teratur dapat tetap melakukan aktivitas secara normal.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan